Pemerintah Perlu Kelola Risiko Proyek Lumbung Pangan & Biodiesel

Agustiyanti
25 Agustus 2020, 14:32
lumbung pangan, biodiesel, jokowi, lumbung padi, ketahanan pangan, ketahanan energi
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.
Petani menanam padi di lahan bekas gambut di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (11/6/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan 165 ribu hektare (ha) lahan bekas pengembangan lahan gambut di Kalimantan Tengah sebagai program pengembangan lumbung pangan baru.

Pemerintah tengah menggarap mega proyek Lumbung Pangan dan Biodiesel guna menjaga ketahanan pangan dan energi. Head of Environmental Studies LPEM UI Alin Halimatussadiah mengingatkan kedua proyek ini memiliki risiko terhadap lingkungan, bahkan sosial jika tidak dikelola dengan baik.

"Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam pengelolaan risiko, misalnya apakah kita perlu 1 juta hektare. Bagaimana meningkatkan produktifitas dari lahan yang sudah ada untuk mega rice project ," ujar Alin Halimatussadiah dalam Webinar Sustainable Economic Recovery in Indonesia : Opportunities and Challanges bagian dari SAFE Forum 2020 yang diselengarakan Katadata.co.id, Selasa (25/8).

Selain itu, pemerintah juga perlu menjamin proyek ini tak merusak hutan dan menganggu konsevasi hewan liar melalui regulasi dan perencanaan tata ruang. Pemerintah juga perlu memastikan apakah proyek ini terintegrasi dengan program reformasi agraria.

Sementara pada proyek biodiesel, pemerintah perlu memastikan apakah proyek B30 hingga B11 dapat dicapai tanpa memperluas area penanaman sawit dan apakah moratorium kebun sawit tetap akan berlanjut.

Keberlanjutan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit juga perlu dijaga agar tak memerlukan suntikan anggaran dari pemerintah. Selain itu, perlu ada keberpihakan bagi para petani kecil.

"Seluruh safeguard ini penting untuk mengelola risiko," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...