Terpukul dari Dua Sisi, Industri Tembakau Terkontraksi 10,68%

Image title
5 September 2020, 20:14
industri tembakau, rokok, industri rokok
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.
Ilustrasi. Industri tembakau hanya berkontribusi 1% terhadap PDB, tetapi signifikan terhadap sektor tenaga kerja.

Pandemi Covid-19 turut memulukul sektor usaha hasil tembakau. Sektor ini mengalami kontraksi pada kuartal kedua tahun ini sebesar 10,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menjelaskan, kontraksi ini lebih dalam dari industri pengolahan yang tercatat minus 6,19%. Sementara secara kuartalan, industri tembakau terkontraksi 17,59%, juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Advertisement

"Tembakau sama dengan transportasi, kontraksi cukup dalam," ujar Susiwijono dalam Webinar Roadmap Industri Hasil

Saat ini, menurut dia, kontribusi indusi pengolahan tembakau sejak 2014 hingga awal 2020 hanya mencapai 1% terhadap produk domestik bruto. Kontribusi ini lebih rendah dibandingkan industri makanan dan minuman maupun industri pakaian jadi.

Meski demikian, peran sektor industri ini sangat dominan pada tenaga kerja. Industri pengolahan tembakau adalah salah satu sektor usaha yang saat ini bersifat padat karya.

 Selain terpukul akibat pandemi Covid-19, industri tembakau sebelum mendapat pukulan dari kenaikan pada tarif cukai yang rata-rata mencapai 23%. 

Pemerintah tengah menggodok peta jalan atau road map industri hasil tembakau. Peta jalan ini diharapkan dapat menyeimbangkan aspek kesehatan dan industri lantaran melibatkan sejumlah elemen stakeholder. Dari pemerintah saja, terdapat Kementerian Perindustrian, Pertanian, Kesehatan, dan Keuangan.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement