Langkah Baru Pemerintah untuk Pangkas Biaya Logistik jadi 17%

Agatha Olivia Victoria
24 September 2020, 16:59
sri mulyani, biaya logistik, pemerintah pangkas biaya logistik
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Pemerintah akan berupaya memangkas biaya logistik dengan mengefisiensikan seluruh proses pengiriman barang dari hulu hingga hilir.

Pemerintah menargetkan biaya logistik Indonesia dapat dipangkas dari saat ini 23,5% menjadi 17%. Biaya logistik di Indonesia saat ini lebih mahal dibandingkan beberapa negara tetangga sehingga pelaku usaha sulit bersaing. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan penurunan biaya logistik tersebut akan dikontribusikan dari seluruh proses hulu hingga hilir. "Terutama dalam menghubungkan sektor transportasi, menyederhanakan proses, menghilangkan repetisi dan bisa memberikan kemudahan bagi pelaku usaha," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Bersama Ekosistem Logistik Nasional secara virtual, Kamis (24/9).

Advertisement

Sri Mulyani menjelaskan biaya logistik Indonesia saat ini kalah jauh dibandingkan Singapura dan Malaysia. Performa logistik dalam kemudahan berbisnis alias ease of doing business terkait jumlah hari, hingga jam untuk menyelesaikan logistik belum juga menunjukkan perbaikan signifikan. Performa RI dilihat dari perdagangan lintas batas dalam EODB hanya naik sedikit dari 67,3 ke 69,3. "Atau dalam hal ini tidak terlalu bagus," ujarnya.

 Ia pun tak menampik kondisi sistem logistik Indonesia yang selama ini ruwet seperti benang kusut. Maka dari itu, pemerintah mengimplementasikan ekosistem logistik nasional alias national logistic ecosyste untuk mereformasi bidang logistik. Birokrasi logistik yang sebelumnya harus melewati 16 tahapan diefesiensi menjadi lima tahapan.

Dengan reformasi ini, sektor logistik bisa lebih meningkat tidak hanya dari sisi efisiensi, tetapi berkontribusi meningkatkan daya saing seluruh ekonomi nasional.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menilai penyederhanaan birokrasi hingga tarif logistik akan meningkatkan produktivitas dan nilai ekspor maupun impor Agus berkomitmen akan menyederhanakan proses pelayanan perizinan perdagangan internasional maupun domestik guna mendukung efisiensi logistik seperti penataan pergudangan.

"Serta bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjajaki pembangunan terminal barang sesuai kebutuhan," kata Agus dalam kesempatan yang sama.

Terminal barang, dinilai dia, sangat penting dalam meningkatkan proses dan produktivitas ekspor hingga impor. Peningkatan ini khususnya untuk impor bahan baku penolong ekspor.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement