Produksi dan Penjualan Merosot, Kondisi Sektor Manufaktur RI Memburuk

Agatha Olivia Victoria
4 November 2020, 13:21
Indeks PMI manufaktur Indonesia membaik pada Oktober dari 47,2 pada September menjadi 47,8, tetapi masih di fase kontraksi.
ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj.
Industri manufaktur Indonesia masih menghadapi fase kontraksi pada Oktober.

IHS Markit melaporkan kondisi sektor manufaktur di Indonesia memburuk pada awal kuartal IV tahun ini. Hal tersebut tercermin dari Purchasing Managers’ Index yang masih dalam fase kontraksi meski sedikit naik dari posisi 47,2 pada bulan September ke 47,8 pada bulan Oktober.

Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw menjelaskan, posisi PMI Indonesia yang masih di bawah 50 menunjukkan penurunan lebih jauh pada kondisi kesehatan sektor manufaktur. "Dengan tingkat produksi dan penjualan yang terus merosot," kata dia dalam laporannya dikutip Rabu (4/11).

Menurut dia, produsen barang Indonesia masih terus berjuang melawan permintaan yang lemah, biaya tambahan yang naik, dan pembatasan terkait Covid-19 yang terus berlanjut. Akibatnya, mereka harus mengurangi kapasitas dan investasi agar dapat terus bertahan.

Perusahaan terus memangkas jumlah karyawan, pembelian input, dan inventaris pada bulan Oktober. Data harga menunjukkan tekanan margin yang lebih besar, karena harga input terus meningkat sedangkan beban output turun pertama kali dalam tujuh bulan.

Bernard menilai pelonggaran PSBB di Jakarta pada pertengahan bulan Oktober hanya memberikan sedikit dorongan terhadap sektor manufaktur. Volume produksi mengalami kontraksi selama dua bulan berturut-turut, meskipun tingkat penurunan mulai berkurang mencapai laju lebih lambat.

Sama halnya dengan output, arus masuk pesanan baru menurun pada laju lebih lambat. Sementara itu, permintaan eksternal terus melemah pada laju substansial. Para responden menekankan bahwa dampak dari pandemi terus memperburuk kondisi permintaan secara keseluruhan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...