Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Papua Nugini Hanya Punya 500 Dokter

Agustiyanti
28 Maret 2021, 16:29
Papua Nugini, lonjakan kasus Covid-19, kasus Covid-19
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Ilustrasi. Papua Nugini telah mendapatkan 8.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Australia.

Reva-Lou Reva khawatir. Untuk pertama kalinya, menurut dia, rumah sakit di Papua Nugini menutup pintu untuk pasien karena sangat terbebani oleh lonjakan kasus Covid-19. Negara ini hanya memiliki 500 dokter dari total 9 juta penduduk. 

"Ini sangat menakutkan, mengetahui bahwa Anda tidak memiliki fasilitas medis yang buka atau sangat terbatas," kata Reva, Asisten Direktur Program Dukungan Kemanusiaan Nonprofit CARE Internasional untuk Papua Nugini, dikutip dari CNN, Minggu (28/3).

Advertisement

Papua Nugini selama ini berhasil menekan penyebaran kasus virus corona. Pada akhir Februari, negara itu hanya melaporkan 1.275 kasus, menurut perhitungan Universitas Johns Hopkins.

Namun selama sebulan terakhir, kasus meningkat lebih dari tiga kali lipat. Papua Nugini melaporkan terdapat 4.660 kasus Covid-19 dan 39 kematian.

Pada Jumat (26/3), negara tersebut melaporkan 560 infeksi baru. Tambahan kasus harian tertinggi. Prdana Menteri James Marape mengatakan ada penularan lokal yang merajalela.

Meskipun angka ini mungkin tidak terlihat tinggi dibandingkan negara lain, termasuk Indonesia, peningkatan kasus menimbulkan masalah besar di Papua Nugini. Pemerintah negara tersebut mengatakan, hanya ada sekitar 500 dokter dari total populasi Papua Nugini yang mencapai 9 juta orang.

Indonesia misalnya saat ini memiliki total kasus hampur mencapai 1,5 juta, terlihat dalam databoks di bawah ini.

Pihak berwenang juga mengakui tingkat pengujian yang rendah membuat beban kasus yang dihadapi kemungkinan lebih besar. Selain itu, ada masalah misinformasi yang membuat banyak warga Papua Nugini belum menanggapi ancaman pandemi dengan serius.

Para pengamat memperkirakan krisis ini dapat semakin memburuk karena orang-orang di negara yang mayoritas beragama Kristen ini biasanya menggelar mudik Paskah. Mereka menyerukan kepada para negara tetangganya, Australia dan Selandia Baru untuk membantu lebih banyak.

"Krisis kesehatan Papua Nugini sekarang telah mencapai tingkat yang kami takuti setahun lalu dengan lonjakan kasus," kata peneliti Pasifik Amnesty International Kate Schuetze awal bulan ini.

Ia mengatakan, kombinasi dari sistem kesehatan yang buruk dan kondisi kehidupan yang tidak memadai telah menciptakan kondisi sempurna bagi Covid-19 untuk berkembang di permukiman informal yang penuh sesak di negara itu.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement