Moratorium PLTU, Arutmin Dorong Hilirisasi Batu Bara

Image title
6 Juni 2021, 08:08
batu bara, hilirisasi batu bara, PLTU, Arutmin, anak usaha bakrie, moratorium PLTU
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Ilustrasi. Pemerintah berencana memoratorium izin pembangunan PLTU mulai 2025.

PT Arutmin Indonesia akan mendorong program hilirsasi batu bara seiring langkah pemerintah untuk memoratorium proyek pembagunan PLTU mulai 2025. Perusahaan saat ini tengah mempertimbangkan berbagai opsi kerja sama yang menguntungkan untuk merealisasikan program tersebut.

"Melalui kerja sama dengan pihak lain, kami harapkan ada transfer teknologi sehingga ada keberlanjutan industri kemudian hari," kata General Manager Legal & External Affairs PT Arutmin Indonesia Ezra Sibarani kepada Katadata.co.id, Jumat (6/4).

Advertisement

Ia menjelaskan, hilirasasi sangat penting mengingat pemanfaatan baru bara secara global terus berkurang. Hal serupa juga akan terjadi di dalam negeri seiring langkah Kementerian ESDM yang memutuskan untuk memoratorium rencana pembangunan pembangkit PLTU baru setelah 2025.

Saat ini, Arutmin tengah menggarap proyek hilirasi, gasifikasi batu bara yang ditargetkan dapat berproduksi pada 2025. Lokasi proyek anak usaha PT Bumi Resources Tbk ini berada di IBT Terminal, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

Proyek hilirisasi batu bara berupa produk methanol juga akan dikerjakan oleh anak usaha BUMI lainnya yakni PT KPC. Proyek coal to methanol ini rencananya akan dikerjakan KPC bersama dengan Ithaca Group dan Air Product.

Ezra menjelaskan, partner untuk teknologi pionir seperti gasifikasi tidak terlalu banyak. Oleh karena itu, perusahaan akan mengikuti pola kerja sama yang sudah dilakukan oleh KPC.

Meski demikian, ia belum dapat menjelaskan secara rinci mengenai detail rencana kerja sama dengan Air Product. Yang pasti, Arutmin terus menyesuaikan peraturan yang akan dikeluarkan pemerintah terkait proyek ini.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement