Bank Sentral Eropa Akan Ubah Strategi Kebijakan Inflasi hingga Iklim
Bank Sentral Eropa berencana membentuk kembali tujuan strategisnya, termasuk peran yang dimainkan dalam memerangi perubahan iklim dan pendekatan revisi terhadap inflasi. Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan, pertemuan para pejabat Bank Sentral Eropa pada akhir pekan lalu membuat kemajuan yang baik dalam membentuk tujuan tersebut.
Sebanyak 25 anggota Dewan Pengatur ECB berkumpul di sebuah hotel dekat Frankfurt, mendorong tinjauan pertama bank terhadap strategi kebijakan moneter yang berjalan dalam hampir dua dekade. Tinjauan ini ditargetkan rampung pada paruh kedua tahun ini.
Lagarde tidak memberikan rincian hasil pembicaraan, hanya mengatakan bahwa mereka mencakup tujuan inflasi ECB dan cakrawala waktu, hubungan antara perubahan iklim dan kebijakan moneter, serta modernisasi komunikasi bank sentral.
"Saya senang kami dapat melakukan diskusi mendalam dan kami membuat kemajuan yang baik dalam membentuk fitur konkret dari strategi kebijakan moneter kami di masa depan," kata Lagarde pada Minggu (21/6) seperti dikutip dari Reuters.
Dimulai pada awal 2020 dan sempat tertunda karena pandemi virus corona, perombakan tersebut telah memicu perdebatan publik di antara para pembuat kebijakan. Tujuan inflasi ECB yang sulit dipahami, saat ini ditetapkan "di bawah tetapi mendekati 2%". Namun, hampir pasti dilakukan perubahan dan ditetapkan pada 2%, dengan toleransi untuk overshooting setelah periode pertumbuhan harga yang lamban.
ECB juga dapat melihat langkah-langkah inflasi alternatif untuk memperhitungkan kenaikan biaya perumahan untuk rumah tangga, dan bahkan menghitung angka inflasinya sendiri. Dengan inflasi yang tertinggal di bawah target target selama satu dekade, kebijakan mungkin berisiko memberi kesan angka-angka.