Ahli Sebut Akurasi GeNose Rendah, Satgas Covid-19 Tunggu Uji Fungsi

Rizky Alika
24 Juni 2021, 07:22
GeNose, Covid-19, satgas covid-19, tes covid-19
ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.
Genose C19 yang telah mengantongi izin edar pada akhir Desember 2020 tergolong alat elektromedis noninvasif dengan basis kecerdasan buatan (artificial intelegent /AI).

Sejumlah ahli menyebutkan tes cepat Covid-19 GeNose memiliki tingkat akurasi yang rendah sehingga penggunaannya perlu disetop. Namun, Satgas Covid-19 menyatakan masih perlu menunggu uji fungsi berbasis akademik terkait GeNose.

"GeNose adalah kecerdasan buatan. Tentunya untuk melihat sensitivitas dan spesifisitas, harus ada uji fungsi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K. Ginting saat dihubungi Katadata.co.id pada  Rabu (23/6).

Namun, Alex enggan menjawab saat ditanya kemungkinan penundaan penggunaan GeNose hingga terdapat hasil uji fungsi secara akademik. "Semua harus melalui penelitian apakah baik atau tidak baik," katanya. 

Pakar biologi molekuler Ahmad Utomo meminta pemerintah mengembalikan verifikasi perjalanan sesuai dengan standar tes baku, bukan menggunakan GeNose. "Kecuali sudah ada bukti validasi GeNose dari minimal tiga kampus merdeka," kata Ahmad seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya yang sudah dikonfirmasi oleh Katadata.

Ia tidak mempermasalahkan apabila publikasi GeNose masih memerlukan waktu. Namun, penggunaan alat tersebut sebagai alat verifikasi perjalanan mestinya perlu menunggu hasil validasi.

"Kalau hasilnya solid, harusnya bisa divalidasi dengan mudah oleh kampus lain. Kayak kit RT PCR Bio Farma dulu juga divalidasi banyak lab," ujar dia.

Sementara itu, tim peneliti dan pengembangan GeNose C19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengakui bahwa alat skrining dan diagnostik Covid-19 berbasis embusan napas GeNose C19 dapat memunculkan hasil positif maupun negatif palsu jika prosedur standar operasi (SOP) penggunaannya belum terpenuhi.

"Jika GeNose C19 dioperasikan ketika kondisi lingkungannya belum ideal dan syarat belum terpenuhi, hasil tes bisa menunjukkan low signal atau memunculkan hasil positif maupun negatif palsu," kata Juru Bicara GeNose C19 Mohamad Saifudin Hakim, Rabu, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, Genose C19 yang telah mengantongi izin edar pada akhir Desember 2020 tergolong alat elektromedis noninvasif dengan basis kecerdasan buatan (artificial intelegent /AI). GeNose C19 mengandalkan banyak data dan kepatuhan pada SOP untuk menghasilkan performa yang baik.

LAYANAN TES GENOSE C19 GRATIS DI OBJEK WISATA
LAYANAN TES GENOSE C19 GRATIS DI OBJEK WISATA (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.)

Menurut dia, GeNose C19 terbukti dapat membantu masyarakat yang harus melakukan mobilitas sehingga tetap dapat memenuhi protokol kesehatan, khususnya saat berada di ruang publik. Meski demikian, ia meminta semua pihak, termasuk peneliti dan pengembang, distributor, operator, maupun masyarakat pengguna sama-sama memastikan agar tata cara penggunaan alat Genose C19 sesuai dengan SOP.

SOP Genose C19 telah disampaikan melalui distributor dan operator secara berkala. Salah satu SOP itu ialah alat GeNose C19 harus diletakkan di ruangan yang memiliki saturasi udara satu arah.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...