Pemerintah Terima Bantuan 1.000 Ventilator dari Australia

Agustiyanti
10 Juli 2021, 16:08
ventilator, bantuan ventilator dari australia, 1.000 ventilator
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.
Ilustrasi. Indonesia menerima bantuan 1.000 unit ventilator dari pemerintah Australia.

Pemerintah menerima bantuan berupa 1.000 unit ventilator dari pemerintah Australia pada Jumat (9/6). Negara Kangguru ini juga berencana mengirimkan 2,5 juta dosis vaksin Covid-19, konsentrator oksigen, tabung oksigen, alat tes antigen, dan alat kesehatan lainnya yang akan tiba secara bertahap.

Kementerian Luar Negeri mengatakan, bantuan ventilator ini adalah wujud kerja sama yang baik antara Indonesia dan Australia sebagai negara sahabat dan mitra strategis. Beberapa negara sahabat lainnya, seperti Singapura, Amerika Serikat, Belanda, Jepang, Inggris, Uni Emirat Arab (UAE), India, dan Tiongkok juga telah menawarkan bantuan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Kerja sama dan kolaborasi adalah kunci dalam menghadapi perkembangan kenaikan kasus infeksi dan kematian akibat yang terjadi di berbagai kawasan dunia akibat varian baru virus corona," demikian tertulis dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri, Sabtu (10/7). 

Indonesia pada Jumat (9/7) juga telah menerima bantuan dari Singapura berupa ventilator, tabung oksigen, konsentrator oksigen dan alat-alat kesehatan lainnya. 

Pemerintah tengah berupaya memenuhi kebutuhkan okisigen medis, antara lain dengan mengalihkan seluruh produksi oksigen untuk kebutuhan medis. Pemerintab juga akan mengimpor tabung oksigen dan konsentrator oksigen untuk mengatasi lonjakan kebutuhan oksigen untuk penanganan Covid-19. 

Kasus baru Covid-19 terus mencetak rekor baru. Pada kemarin, tambahan kasus  sebanyak 38.124 sehingga total kasus mencapai lebih dari 2,45 juta. Terdapat 871 orang meninggal dunia kemarin sehingga total 64.000.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah menghitung kemampuan pemerintah menahan lonjakan kasus positif corona mencapai 40 ribu sampai 50 ribu kasus per hari. Jika kasus melebihi jumlah tersebut, pemerintah bakal meminta bantuan dari negara lain.

Beberapa negara yang telah dihubungi antara lain Singapura dan Tiongkok.  “Kalau lebih dari 40 sampai 50 ribu, kami buat skenario untuk meminta tolong dan  (negara lain) sudah mulai di-approach,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/7).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...