IMF dan Bank Dunia Desak Produsen Vaksin Utamakan Negara Berkembang

Abdul Azis Said
2 Agustus 2021, 12:13
IMF, bank dunia, vaksinasi, vaksin booster, vaksinasi negara berkembang, vaksin covid-19
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Ilustrasi. Tingkat vaksinasi di negara maju rata-rata sudah mencapai 40% dari total populasinya, sebaliknya hanya sekitar 10% populasi di negara berkembang yang sudah mendapatkan vaksin.

Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mendesak produsen vaksin Covid-19 untuk melipatgandakan produksinya. Hal ini untuk mencapai target 40% vaksinasi di negara-negara berkembang dan berpendapatan rendah.

"Kami mendesak produsen vaksin Covid-19 untuk melipatgandakan upaya mereka untuk meningkatkan produksi vaksin dan memastikan bahwa pasokan dosis untuk COVAX dan negara-negara berpenghasilan rendah lebih diutamakan daripada promosi vaksin booster," demikian tertulis dalam pernyataan IMF dalam laman resminya, Senin, (2/8).

Advertisement

Desakan ini disampaikan di tengah adanya ancaman hambatan pasokan vaksin ke negara berkembang dan fasilitas vaksinasi global, COVAX dan AVAT.  Keempat lembaga tersebut juga mendesak negara-negara dengan program vaksinasi yang sudah maju untuk segera merilis sebanyak mungkin dosis dan opsi vaksin yang bisa mereka kontrakkan ke COVAX, AVAT dan negara-negara berkembang.

Selain itu, mereka turut mendesak pemerintahan negara-negara tempat produksi vaksin untuk menghilangkan hambatan ekspor vaksin dan semua bahan yang terlibat dalam produksi. Hal ini ditengarai jadi salah satu penyebab lambatnya pengiriman vaksin ke negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah.

"Kami menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi semua pihak untuk mengatasi rantai pasokan dan hambatan perdagangan untuk vaksin, pengujian dan terapi serta semua bahan yang terlibat dalam produksi dan penyebarannya." tulis dalam keterangan tersebut.

Target vaksinasi di negara berkembang hingga akhir tahun ini diharapkan mencapai 40% dari populasi. Target ini dipenuhi melalui fasilitas vaksinasi COVAX, AVAT ataupun kesepakatan bilateral dan perjanjian pembagian dosis vaksin. Namun, realisasi jumlah yang sudah dikirim hingga saat ini masih kurang dari 5% dari dosis vaksin yang telah dipesan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement