Abaikan WHO, Negara Maju Tetap Rencanakan Suntikan Vaksin Booster

Agustiyanti
6 Agustus 2021, 09:55
vaksin booster, who, vaksin covid-19
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Petugas medis menyuntikan vaksin astrazeneca kepada warga RT 03/RW 03, Kelurahan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur bersiap untuk melakukan suntik vaksin,Kamis (3/6/2021). Vaksinasi massal dilakukan usai ratusan orang dari kawasan tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Vaksinasi diberikan kepada warga yang sebelumnya telah dinyatakan negatif Covid-19 hasil swab PCR.

Negara-negara maju akan melanjutkan rencana untuk memberikan vaksin booster atau dosis penguat Covid-19 meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta mereka menundanya hingga lebih banyak orang di dunia di vaksinasi. 

WHO menyoroti ketidakadilan besar yang terjadi dalam menanggapi pandemi ketika negara-negara kaya meningkatkan program untuk melindungi warganya dari varian Delta dengan vaksin booster saat banyak negara miskin masih kesulitan mengakses vaksin. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, sedang berupaya meluncurkan dosis ketiga untuk orang tua dan kelompok rentan mulai September.

Kementerian Kesehatan Jerman berencana memberikan booster kepada pasien immunocompromised, yang sangat tua dan penghuni panti jompo mulai September. 

Sementara Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam sebuah pernyataan mendesak warga yang lebih tua untuk mendapatkan suntikan ketiga setelah pemerintah bulan lalu memulai kampanye untuk memberikan dosis booster.

"Siapa pun yang berusia di atas 60 tahun, dan belum menerima dosis ketiga dari vaksin, enam kali lebih rentan terhadap penyakit parah dan - sangat dilarang - kematian," kata Bennett.

 

Dalam diskusi online dengan publik dan jurnalis, Bennett mengatakan upaya Israel untuk memberikan dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNTech kepada orang-orang di atas 60 tahun akan memberikan informasi penting kepada dunia dalam memerangi varian Delta.

“Israel dengan populasi 9,3 juta, adalah negara kecil yang penggunaan vaksinnya, tidak terlalu mempengaruhi pasokan dunia secara signifikan,” katanya.

Amerika Serikat juga sedang berupaya untuk memberikan vaksin booster kepada orang Amerika dengan sistem kekebalan yang terganggu karena kasus kembali meningkat akibat varian Delta kasus virus corona baru terus meningkat. Pakar penyakit menular AS Anthony Fauci mengatakan rencana ini akan direalisasikan secepat mungkin. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...