8.600 Lansia di Jerman Jadi Korban Vaksin Palsu, Diganti Air Garam

Cahya Puteri Abdi Rabbi
13 Agustus 2021, 08:18
vaksin, vaksin virus corona
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Kasus penyuntikkan vaksin palsu sebelumnya juga terjadi di India pada Juni lalu. Vaksin digantikan dengan larutan air garam dan disuntik kepada 2.000 orang di Mumbai.

Sebanyak 8.600 orang di Jerman menjadi korban vaksin Covid-19 palsu lantaran seorang perawat dari palang merah mengganti vaksin dengan air garam.  Kepolisian Jerman pun menganjurkan agar penduduk Friesland yang sudah pernah disuntik vaksin palsu tersebut  mendaftar kembali untuk mendapatkan vaksin.

Dikutip dari Reuters, Anggota Dewan Kota Friesland Sven Ambrosy mengatakan, pemerintah setempat telah meminta penduduk agar mengulangi proses penyuntikan vaksin Covid-19 di pusat vaksinasi setempat. Kebanyakan dari penduduk setempat yang disuntik vaksin Covid-19 pada Maret sampai April lalu ini adalah kelompok lanjut usia yang rentan jika terpapar Covid-19.

Penyidik kepolisian setempat, Peter Beer, dalam jumpa pers meyakini insiden itu tetap berbahaya meski larutan yang disuntikkan itu tidak membahayakan tubuh. Ia belum dapat membeberkan motif perawat tersebut, yang identitasnya dirahasiakan.

Namun, saat penyidik mengusut latar belakang sang perawat, mereka menemukan perawat tersebut mengunggah tulisan di media sosial tentang pandangannya yang meragukan vaksin.

Hingga kini, belum dijelaskan apakah polisi menahan perawat tersebut dan menjadikannya tersangka atau baru sekadar diperiksa. Menurut laporan, kepolisian setempat melimpahkan perkara itu kepada unit penyidik khusus yang menangani kasus-kasus kejahatan berlatar politis.

Kasus penyuntikkan vaksin palsu sebelumnya juga terjadi di India pada Juni lalu. Insiden ini terjadi saat pemerintah Negeri Bollywood meningkatkan vaksinasi setelah diterjang gelombang pandemi yang meningkat pada April dan Mei

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...