Janji Redistribusi Kekayaan Xi Jinping di Balik Tekanan ke Alibaba Dkk

Agustiyanti
20 Agustus 2021, 12:54
redistribusi kekayaan, cina, orang terkaya, xi jinping
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/AWW/dj
Presiden Cina Xi Jinping mengatakan, perlu untuk mengatur pendapatan yang terlalu tinggi secara wajar, dan mendorong orang dan perusahaan berpenghasilan tinggi untuk memberikan lebih banyak ke masyarakat.

Presiden Cina Xi Jinping berjanji untuk mendistribusikan kembali kekayaan di negara ekonomi terbesar kedua ini, memberi lebih banyak tekanan pada orang kaya dan bisnis di negara tersebut. Para analis menduga, gagasan redistribusi kekayaan ada di balik tindakan keras peraturan terbaru Tiongkok terhadap raksasa teknologi, seperti Alibaba dan Tencent.

Mengutip CNN, Xi mengatakan kepada para pemimpin tinggi dari Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa bahwa pemerintah harus membangun sistem untuk mendistribusikan kembali kekayaan demi kepentingan "keadilan sosial,".

Dalam ringkasan pidato yang diterbitkan oleh Xinhua, 

Pertemuan ini adalah pertemuan pertama yang dipimpin Xi secara terbuka sejak masa tenang selama dua pekan. Para pemimpin Tiongkok biasanya menghabiskan awal Agustus dengan diskusi politik rahasia di sebuah resor di Beidaihe, sekitar tiga jam perjalanan ke timur Beijing.

Xi tidak menjelaskan rinci bagaimana mencapai tujuan tersebut, tetapi ia mengatakan pemerintah dapat mempertimbangkan perpajakan atau cara lain untuk mendistribusikan kembali pendapatan dan kekayaan.

Xi bahkan menyebut perlunya "kemakmuran bersama" di antara orang-orang Tiongkok sebagai hal yang penting bagi Partai untuk mempertahankan kekuasaan, dan mengubah negara itu menjadi negara yang "berkembang penuh, kaya dan kuat" pada tahun 2049, saat peringatan 100 tahun keberadaan Partai Rakyat. Republik Cina.

"Kemakmuran bersama adalah kemakmuran semua orang. Bukan kemakmuran segelintir orang," kata Xi selama pertemuan tersebut. 

Yue Su, ekonom utama di The Economist Intelligence Unit, berharap Tiongkok  bersikap pragmatis dalam implementasi kebijakan ini.  “Mengingat bahwa menaikkan pajak pada kelompok berpenghasilan tinggi dan pengembalian modal dapat mengekang investasi dan berpotensi menyebabkan arus keluar modal, pemerintah Tiongkok tidak akan sepenuhnya mengabaikan dampak kebijakan redistribusi terhadap ekonomi,” katanya, seperti dikutip dari CNBC. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...