Diambil Alih Taliban, IMF Setop Akses Pinjaman ke Afganistan

Agustiyanti
23 Agustus 2021, 11:19
IMF, Afganistan, Taliban
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Afganistan seharusnya memperoleh pinjaman IMF sebesar US$ 370 juta atau setara Rp 5,36 trilliun yang cair pada hari ini (23/8) jika saja tak diambil alih Taliban pekan lalu.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyetop akses pinjaman ke Afganistan seiring langkah pengambilalihan Taliban atas negara itu akhir pekan lalu. Negara Timur Tengah ini seharusnya memperoleh pinjaman sebesar US$ 370 juta atau setara Rp 5,36 trilliun yang cair pada hari ini (23/8). 

Juru bicara IMF menjelaskan, dana pinjaman tersebut sebenarnya merupakan bagian dari respons IMF secara global terhadap krisis ekonomi. Kebijakan untuk menyetop akses pinjaman ke Afganistan karena kurangnya kejelasan masyarakat internasional atas pengakuan pemerintah di negara tersebut. 

Advertisement

Akses ke cadangan IMF dalam aset Hak Penarikan Khusus (SDR), yang dapat dikonversi ke uang yang didukung pemerintah, juga telah diblokir. SDR adalah unit pertukaran IMF berdasarkan sterling, dolar, euro, yen, dan yuan.

"Seperti biasa, IMF dipandu oleh pandangan masyarakat internasional," ujar juru bicara IMF pekan lalu, seperti dikutip dari BBC. 

Pernyataan IMF keluar setelah seorang pejabat dari pemerintahan Biden mengatakan kepada BBC bahwa aset bank sentral apa pun yang dimiliki pemerintah Afganistan di AS tidak akan tersedia untuk Taliban.

Dalam sebuah surat kepada Menteri Keuangan AS Janet Yellen, anggota Kongres menyerukan jaminan bahwa Taliban tidak akan menerima bantuan yang didukung AS.

"Potensi alokasi SDR untuk menyediakan hampir setengah miliar dolar dalam likuiditas tanpa syarat kepada rezim dengan sejarah mendukung aksi teroris terhadap Amerika Serikat dan sekutunya sangat memprihatinkan," demikian tertulis dalam surat tersebut. 

Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral Afghanistan Ajmal Ahmady mengatakan AS telah memutus akses ke asetnya  sekitar $7 miliar, yang di antaranya disimpan di The Federal Reserve AS.

Ahmady yang melarikan diri dari negara itu pada akhir pekan, men-tweet bahwa total cadangan Da Afghanistan Bank sekitar $9 miliar pada minggu lalu. Namun, dia mengatakan sesuai standar internasional, sebagian besar disimpan dalam aset yang aman dan likuid seperti obligasi Treasury AS dan emas di luar negeri.

“Mengingat bahwa Taliban masih dalam daftar sanksi internasional, diharapkan bahwa aset tersebut akan dibekukan dan tidak dapat diakses oleh Taliban. Kami dapat mengatakan bahwa dana yang dapat diakses oleh Taliban mungkin 0,1-0,2% dari total cadangan internasional Afghanistan. Tidak banyak,” kata Ahmady dalam akun Twitter-nya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement