Sejarah Pertama, AS Gagal Bayar Utang jika Lewati Tenggat 18 Oktober

Agustiyanti
28 September 2021, 22:44
amerika serikat, plafon utang AS, gagal bayar, Amerika serikat, utang
KATADATA/ Arief Kamaludin
Ilustrasi. AS akan menghadapi bencana karena default atau gagal bayar utang untuk pertama kalinya dalam sejarah jika kongres tak menyepakati tambahan plafon utang pemerintah hingga 18 Oktober.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen meenekankan kepada Ketua DPR Nancy Pelosi bahwa Kongres hanya memiliki waktu kurang dari tiga minggu untuk meloloskan RUU yang mengatur penangguhan plafon utang pemerintah. Jika tak ada kesepakatan hingga 18 Oktober, maka AS akan menghadapi bencana karena default atau gagal bayar utang untuk pertama kalinya dalam sejarah. 

"Kami memperkirakan bahwa Departemen Keuangan kemungkinan akan kehabisan langkah-langkah luar biasa jika Kongres tidak bertindak untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang pada 18 Oktober," kata Yellen dalam surat yang ditujukan kepada Pelosi, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (28/9). 

Surat tersebut disampaikan Yellen pada hari ini. Ia juga menyebut, anggaran yag dimiliki Departemen Keuangan AS sangat terbatas dan akan habis dengan cepat. 

Yellen memperingatkan dalam pernyataan terpisah kepada anggota parlemen bahwa kegagalan untuk menangguhkan atau menaikkan batas utang akan menyebabkan gagal bayar AS pertama kalinya. Ini akan memiliki konsekuensi parah bagi ekonomi AS.

“Sangat penting bahwa Kongres dengan cepat mengatasi masalah batas utang. Jika tidak, Amerika akan default untuk pertama kalinya dalam sejarah,” katanya dalam sambutannya kepada Komite Perbankan Senat.

Kepercayaan investor terhadap surat berharga dan pinjaman dari kreditor AS akan terganggu. Amerika bahkan dapat menghadapi krisis keuangan dan resesi ekonomi. 

Karena AS tidak pernah gagal membayar utangnya sebelumnya, para ekonom harus mengandalkan prakiraan dan tebakan ketika mencoba memperkirakan kejatuhan ekonomi yang akan ditimbulkan oleh gagal bayar ini. Namun, sebagian besar ekonom mengatakan default seperti itu akan membawa bencana keuangan yang dapat memicu aksi jual pasar yang luas dan penurunan ekonomi di tengah lonjakan suku bunga.

"Anda akan mengharapkan untuk melihat lonjakan suku bunga jika plafon utang tidak dinaikkan. Saya pikir akan ada krisis keuangan dan bencana. Benar sekali, memang benar pembayaran bunga utang pemerintah akan meningkat," kata Yellen pada Selasa (28/9). 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...