Ekonomi Cina Melambat, Tumbuh 4,9% pada Kuartal 3 Imbas Krisis Listrik

Agustiyanti
18 Oktober 2021, 12:08
cina, ekonomi cina, pertumbuhan ekonomi, krisis listrik
ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/nz/cf
Ilustrasi. Bank Sentral Cina memperkirakan ekonomi negaranya tumbuh 8% pada tahun ini.

Ekonomi Cina tumbuh 4,9% pada kuartal ketiga tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini adalah laju pertumbuhan paling lambat dalam satu tahun terakhir akibat krisis listrik, kemacetan pasokan, dan lonjakan kasus Covid-19. 

Data yang dirilis pada Senin menunjukkan produk domestik bruto (PDB) pada Juli-September melambat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 7,9%. Ini menandai perlambatan lebih lanjut dari ekspansi 18,3% pada kuartal pertama akibat pertumbuhan yang rendah pada periode yang sama tahun lalu. 

Advertisement

"Pemulihan ekonomi domestik masih tidak stabil dan tidak merata," kata Juru Bicara Biro Statistik Nasional (NBS) Fu Linghui pada briefing di Beijing pada Senin (18/10), seperti dikutip dari Reuters

Pertumbuhan PDB Cina secara tahunan pada kuartal ketiga tahun ini juga lebih rendah dari hasil jajak pendapat analis yang memperkirakan kenaikan 5,2%. 

Data juga menunjukkan PDB Cina pada kuartal ketiga turun 0,2% dibandingkan kuartal sebelumnya. Angka ini lebih baik dibandingkan pgnurunan PDB pada kuartal kedua dibandingkan pertama yang mencapai 1,2%. 

Ekonomi terbesar kedua di dunia telah pulih dari pandemi tetapi pemulihan kehilangan tenaga karena terbebani oleh aktivitas pabrik yang goyah, konsumsi yang terus-menerus melemah, dan sektor properti yang melambat karena pembatasan kebijakan.

“Kami perkirakan pembuat kebijakan akan mengambil lebih banyak langkah untuk menopang pertumbuhan, termasuk memastikan likuiditas yang cukup di pasar antarbank, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan melonggarkan beberapa aspek kebijakan kredit dan real estat secara keseluruhan, " kata Louis Kuijs, kepala ekonomi Asia di Oxford Economics.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement