Kasus Covid-19 Melonjak Lagi di Inggris, Penularan Tertinggi pada Anak

Agustiyanti
19 Oktober 2021, 07:22
Inggris, kasus Covid-19, penularan anak, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley/HP/dj
Ilustrasi. Kasus baru Covid-19 di Inggris pada Senin (18/10) mencetak rekor tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Inggris melaporkan kasus baru Covid-19 pada Senin (18/10) mencapai 49.156, rekor tertinggi dalam tiga bulan terakhir sejak negara ini memberlakukan karantina pada musim panas lalu. Penularan tertinggi terjadi pada anak-anak berusia 11 tahun hingga 15 tahun, 

Data pemerintah Inggris menunjukkan kasus baru kemarin naik dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 45.140 pada Minggu. Ini adalah kasus harian tertinggi sejak 17 Juli. Jumlah kasus ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara Eropa Barat lainnya dan telah naik lebih dari 60% pada bulan lalu. 

Meski kasus meningkat lebih dari dua pertiga populasi orang dewasa di Inggris telah divaksinasi lengkap. Hal ini sejauh ini mengurangi kebutuhan rawat inap di rumah sakit. 

Negeri Ratu Elizabeth ini lebih cepat dalam membuka kembali dan melonggarkan pembatasan dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Inggris mulai mencabut pembatasan jarak sosial pada 19 Juli, memperbolehkan pub dan restoran beroperasi dengan kapasitas penuh. 

Jumlah kasus juga terus meningkat sejak sekolah dimulai kembali setelah libur musim panas bulan lalu. Kenaikan kasus terutama terjadi pada anak-anak meski ada penurunan kasus pada orang dewasa. 

Inggris terlambat memberikan vaksin pada anak usia remaja di tengah kekhawatiran efek samping vaksin yang lebih besar dibandingkan manfaatnya. Penundaan ini membuat sebagian besar anak-anak tidak ditawarkan untuk mendapatkan vaksin hingga tahun ajaran dimulai. Hal ini membuat tingkat infeksi pada anak remaja menjadi yang tertinggi. 

Studi React-1 terbaru yang dipimpin oleh Imperial College London pada pekan lalu menemukan bahwa prevalensi Covid-19 meningkat di antara mereka yang berusia 17 dan lebih muda. Tingkat reproduksi pada kelompok usia tersebut adalah 1,18, artinya rata-rata setiap 10 orang muda yang terinfeksi menularkannya kepada sekitar 12 orang lainnya.

Mantan Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) Scott Gottlieb menyerukan penelitian mendesak  terhadap mutasi yang dikenal sebagai delta plus yang kemungkinan menjadi penyebab lonjakan kasus di Inggris. Strain delta plus yang disorot termasuk mutasi K417N. Varian ini memicu kekhawatiran karena juga ditampung oleh varian beta yang dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi ulang.

“Kami membutuhkan penelitian mendesak untuk mengetahui apakah delta plus ini lebih menular, memiliki penghindaran kekebalan parsial,” katanya dalam akun Twitternya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...