Kasus Covid-19 di Singapura Terus Melonjak meski Vaksinasi Tinggi

Agustiyanti
23 Oktober 2021, 10:16
Singapura, kasus covid-19, covid-19, lonjakan covid-19, vaksinasi
Pixabay/Graham Hobster
Ilustrasi. Total kematian di Singapura akibat Covid-19 meningkat dari 55 pada awal September menjadi 280.

Kasus Covid-19 di Singapura terus melonjak meski hanya tersisa sedikit warganya yang belum divaksinasi.  Terdapat 3.637 kasus baru dengan 14 kematian pada Jumat (22/10). 

Berdasarkan data Pemerintah Singapura, terdapat 338 kasus seriös yang membutuhkan oksigen dan 57 kasus berada di ICU. 

Dalam 28 hari terakhir, 98,7% kasus bergejala ringan atau tanpa gejala, 1% membutuhkan oksigen, 0,1% membutuhkan perawatan ICU, dan 0,2% meninggal dunia. 

Meski tetap mewajibkan penggunaan masker, pembatasan sosuak yang ketat, dan tersedianya vaksin booster Covid-19, kasus terus meningkat didorong oleh varian Delta. Total kematian akibat Covid-19 naik lima kali lipat dari posais awal September sebanyak 55 orang menjadi 280 orang. 

"Singapura berpotensi mengalami dua hingga tiga gelombang epidemi karena langkah-langkah semakin longgar," kata Alex Cook, pakar pemodelan penyakit di National University of Singapore (NUS).

Ia memperkirakan, angka kematian akan terus meningkat, kecuali lebih banyak dari sisa orang tua yang tidak divaksinasi dapat divaksinasi atau mendapatkan vaksin booster.

Cook mengharapkan gelombang saat ini mereda karena populasi mulai membangun kekebalan, dengan sebagian besar infeksi cukup ringan untuk pemulihan di rumah.

Singapura adalah satu dari beberapa negara yang disebut nol Covid-19 karena memberlakukan beberapa tindakan paling ketat di dunia untuk menahan infeksi dan kematian jauh di bawah penghitungan di tempat lain.

Ini adalah bagian dari strategi menunggu yang dilakukan Singapura hingga sebagian besar dari 5,5 juta warganya telah divaksinasi sebelum secara bertahap sebelum kemudian mengurangi pembatasan dan melanjutkan lebih banyak kegiatan ekonomi.

Singapura kini perlahan-lahan membuka kembali perbatasannya, memperluas perjalanan bebas karantina ke hampir selusin negara. Australia dan Selandia Baru telah memulai transisi serupa, sementara Cina belum bergerak maju.

Namun, pertanyaan yang kini dihadapi banyak pemerintahan adalah bagaimana mencegah lonjakan di antara orang tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, terutama setelah Delta yang menyebar cepat, yang tiba di Singapura tahun ini, 

"Jika saya adalah pembuat kebijakan di Australia, Selandia Baru atau Cina, saya akan mempelajari apa yang terjadi di Singapura," kata Cook.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...