AS Berencana Terapkan Pajak Miliarder untuk Mendanai Program Sosial

Abdul Azis Said
26 Oktober 2021, 12:04
pajak, pajak miliarder, pajak orang kaya, amerika serikat
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Pajak miliarder yang diusulkan Partai Demokrat AS menyasar orang kaya di AS yang menerima pendapatan dari bunga, dividen, keuntungan modal atau sewa, dari investasi, yang dikenal sebagai pendapatan modal.

Partai Demokrat di Senat Amerika Serikat berencana mengajukan skema baru perpajakan yang khusus menyasar para miliarder, yakni orang-orang kaya berpenghasilan di atas US$ 1 miliar atau lebih dari Rp 14 triliun. Pajak baru ini diharapkan mendorong pendapatan negara, terutama untuk mendukung program jaring pengaman sosial pemerintah.

Mengutip CNBC International, proposal tersebut memiliki nama 'Pajak Penghasilan Miliarder'. Skema baru ini diperkirakan akan menyasar 700 orang Amerika dengan kekayaan US$ 1 miliar atau menghasilkan 

Orang kaya di AS yang akan menjadi sasaran adalah mereka yang menerima pendapatan dari bunga, dividen, keuntungan modal atau sewa, dari investasi, yang dikenal sebagai pendapatan modal. Pemerintah AS terutama manargetkan mereka yang sering menunda atau menghindari pajak.

Pemajakan ini akan berbeda dari usulan pajak orang kaya yang diusulkan senator Demokrat lainnya, Elizabeth Warren dan Bernie Sanders awal tahun ini. Pajak penghasilan miliarder hanya akan menyasar keuntungan yang diperoleh dari aset para miliarder, sehingga tidak ada tagihan jika tidak terjadi peningkatan nilai aset.

Ini berbeda dari usulan Warren dan Sanders yang menyasar semua aset orang kaya. Saat itu, keduanya mengusulkan RUU pajak orang kaya dengan mematok tarif 3% atas kekayaan di atas US$ 1 miliar.

Sementara itu, Menteri Keuangan Janet Yellen dalam wawancaranya dengan CNN menolak mengatakan bahwa skema baru ini memajaki kekayaan miliarder. "Ini bukan pajak atas kekayaan, tetapi pajak atas kuntungan modal yang belum direalisasi dari individu yang sangat kaya," kata Yellen.

Ketua DPR Nancy Pelosi yang hadir dalam wawancara yang sama dengan Yellen mengatakan dia memperkirakan pajak terhadap miliarder tersebut bisa menghadirkan pendapatan tambahan US$ 200 hingga US$ 250 miliar. Namun, nilai tersebut belum mendapat afirmasi dari Komite Bersama Perpajakan non-partisan.

Kebanyakan warga AS memperoleh pendapatannya dari upah. Berbeda dengan mereka yangsangat kaya termasuk para miliarder dapat menerima pendapatan melalui bunga, dividen, keuntungan modal atau sewa, dari investasi, yang dikenal sebagai pendapatan modal.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...