Jepang Dihantui Stagflasi, Inflasi Grosir Tertinggi dalam Empat Dekade

Abdul Azis Said
12 November 2021, 10:21
jepang, inflasi, stagflasi, ekonomi jepang
Pixabay/Sofia Terzoni
Ilustrasi. Inflasi pada harga grosir di Jepang meroket ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir pada Oktober, menunjukkan kenaikan harga-harga di tingkat perusahaan.

Ekonomi Jepang turut dihantui kondisi stagflasi, kekhawatiran yang juga tengah dihadapi sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat dan Cina. Inflasi pada harga grosir di Jepang meroket ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir pada Oktober, menunjukkan kenaikan harga-harga di tingkat perusahaan.

Lonjakan pada inflasi harga grosir Jepang terutama disebabkan masalah rantai pasok yang belum membaik. Selain itu, peningkatnya tekanan biaya, ditambah dengan melemahnya yen turut menggelembungkan harga barang-barang impor. Ini semakin menambah kepedihan bagi ekonomi terbesar ketiga di dunia itu karena terjadi bersamaan dengan merosotnya konsumsi akibat pandemi.

Indeks harga barang perusahaan (CGPI) Jepang melonjak 8% secara tahunan pada Oktober. Ini melebihi ekspektasi pasar sebesar 7%, serta jauh di atas kinerja bulan sebelumnya 6,4%. Indeks ini mengukur harga yang dibebankan perusahaan untuk harga barang dan jasa.

Harga grosir naik untuk berbagai barang termasuk bahan bakar, yang melonjak 44,5% pada Oktober dari tahun sebelumnya, dan barang kayu, yang melonjak 57,0%.

Perusahaan Jepang sejauh ini berhati-hati dalam membebankan biaya yang lebih tinggi kepada konsumen karena kekhawatiran bahwa rumah tangga sensitif terhadap kenaikan biaya yang bisa menahan pengeluaran.

Langkah ini mendorong indeks harga konsumen inti hanya inflasi 0,1% secara tahunan pada September. Kendati demikian, inflasi inti September merupakan kenaikan pertama setelah terus deflasi sejak Maret tahun lalu dan stagnan pada Agustus 2021.

Sejumlah perusahaan tampaknya berencana untuk menaikkan harga karena perusahaan kini tidak akan lagi menanggung kenaikan biaya sendiri melainkan akan ikut melimpahkannya kepada konsumen. Survei Reuters terbaru menunjukkan 40% perusahaan di Jepang berencana melakukan langkah tersebut.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...