Kemenkes: Kasus Corona Terkendali karena Varian AY.4.2 Belum Masuk RI

Abdul Azis Said
22 November 2021, 20:23
kemenkes, varian AY4.2 , subvarian AY.4.2, varian delta, kasus covid-19
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Kemenkes menilai subvarian AY4.2 belum masuk sebagai varian yang perlu diwaspadai.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan terus memantau perkembangan penyebaran varian AY.4.2 yang tengah menyebar di beberapa negara Eropa dan memicu lonjakan kasus. Belum masuknya virus hasil mutasi varian Delta B.1.617.2 ini ke Indonesia dinilai menjadi salah satu penyebab masih terkendalinya perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air. 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxin Rein Rondon mengatakan, subvarian AY4.2 belum masuk sebagai varian yang perlu diwaspadai. Subvarian ini kemungkinan besar belum masuk ke Tanah Air sehingga jumlah kasus saat ini relatif terkendali. 

"Saya kira Austria sudah mulai lockdown, Belanda juga lockdown. Tapi kacau ya di sana, mereka demonstrasi bakar-bakar. Di Belanda tidak setuju dengan lockdown," ujar Maxin dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR pada Senin (22/11).

Austria tengah memberlakukan kembali penguncian wilayah atau lockdown mulai Senin (22/11) imbas terus melonjakknya kasus Covid-19. Ini akan menjadi lockdown yang keempat kalinya di negara ini sejak pandemi ini dimulai.

Kanselir Austria, Alexander Schallenberg mengumumkan bahwa lockdown akan diberlakukan di seluruh negeri dan akan berlangsung maksimal 20 hari. “Tapi pada awalnya akan diberlakukan selama 10 hari. Vaksinasi akan menjadi wajib mulai 1 Februari 2022” ujarnya pada konferensi pers, Jumat (19/11), seperti dikutip dari CNBC.com.

Pada Kamis (18/11), Austria mencatatkan 15.145 kasus baru Covid-19. Ini mernjadi rekor tertinggi baru untuk tes positif harian. Rawat inap, kematian, dan jumlah pasien Covid-19 di ruang perawatan intensif (intensive care unit/ICU) juga meningkat pesat.

Sekitar 65% populasi Austria telah sepenuhnya divaksinasi Covid-19. Schallenberg mengatakan bahwa tingkat vaksinasi ini masih sangat rendah. Austria merupakan negara dengan tingkat vaksinasi terendah kedua di Eropa barat setelah Liechtenstein.

Sementara itu, sejumlah kota di Belanda diwarnai kerusuhan karena warga melakukan aksi demonstrasi untuk menolak lockdown secara total maupun sebagian di negara tersebut. Mereka juga menolak kebijakan paspor vaksin Covid-19 atau "corona pass".

Halaman:
Reporter: Nuhansa Mikrefin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...