Menolak Divaksinasi Covid-19, Warga Austria Akan Kena Denda Rp 57 Juta

Agustiyanti
23 November 2021, 19:22
Austria, covid-19, denda, vaksinasi covid-19, vaksin covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Lisi Niesner/WSJ/sa.
Para pengunjuk raberjas putih dan mengenakan topeng menghadiri demonstrasi melawan tindakan virus corona (COVID-19) dan konsekuensi ekonomi mereka di Wina, Austria, Sabtu (16/1/2021).

Pemerintah Austria akan memberikan denda mencapai 3.600 euro atau sekitar Rp 57 juta kepada warganya yang menolak divaksinasi Covid-19 mulai tahun depan. Denda bahkan juga akan dikenakan kepada warga yang menolak suntikan booster atau dosis menguat sebesar 1.500 euro atau setara Rp 24 juta. 

Mengutip Bloomberg, denda ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Austria kini sedang bergulat dengan lonjakan kasus dan kembali memberlakukan karantina atau lockdown. 

Sebelum mengenakan denda, pihak berwenang akan menawarkan pertemuan dengan orang-orang yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Denda baru akan dikenakan pada Februari 2022 jika mereka masih menolak vaksinasi. 

Austria akan menjadi negara Eropa Barat pertama yang mewajibkan vaksinasi virus corona. Negara ini mencatatkan inokulasi terendah di kawasan tersebut dengan tingkat vaksinasi 66% dari total populasi yang memenuhi syarat. Beberapa negara yang juga mencatatkan tingkat vaksinasi rendah tengah mangalami gelombang baru penyebaran virus. 

“Juga akan ada denda hingga 1.500 euro untuk yang menolak suntikan booster,” kata Menteri Konstitusi Austria Karoline Edtstadler.

Ia mengatakan pemerintah bukan hanya ingin warganya mendapatkan suntikan pertama tetapi memperoleh dosis penuh vaksin Covid-19. 

Sudah ada protes terhadap langkah-langkah baru pemerintah, yang mencakup penguncian nasional yang dimulai pada hari Senin. Sekitar 40.000 orang berkumpul di Wina pada hari Sabtu dipimpin oleh Partai Kebebasan sayap kanan.

Aksi demonstrasi juga terjadi di sebagian besar nergara Eropa lainnya seperti Belanda, Kroasia, Prancis hingga Italia. Beberapa berujung dengan kerusuhan. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...