Indonesia Ekspor Gula Kelapa ke Spanyol
Kementerian Perdagangan melepas ekspor gula kelapa asal Banyumas senilai satu juta Euro atau Rp 16 miliar ke Spanyol pada kemarin, Senin (13/12). Pelepasan ekspor yang difasilitasi Atase Perdagangan Madrid ini dilakukan CV Realsa Natural Indonesia bekerja sama dengan perusahaan Four Trade B.V dari Spanyol.
"Saya berharap, pelepasan ekspor kali ini dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Spanyol, tidak hanya untuk produk gula kelapa saja,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam keterangan resminya, Senin (13/12).
Didi mengungkapkan, ekspor gula kelapa asal Banyumas ke Spanyol ini akan terus berkelanjutan dengan jumlah pemesanan sebanyak 24 kontainer per tahun. Produk gula kelapa ini nantinya akan dipasarkan oleh salah satu perusahaan ritel terbesar yang memiliki lebih dari enam ribu cabang di seluruh Spanyol. Ia berharap nilai dan jumlah pemesanan akan terus meningkat seiring dengan semakin tingginya permintaan konsumen di Spanyol nantinya.
Untuk itu, ia juga mengimbau para pelaku usaha agar tetap menjaga kualitas, dan terus meningkatkan daya saing karena peluang peningkatan ekspor sudah terbuka lebar. "Para pelaku usaha juga harus terus berupaya memenangkan kepercayaan konsumen Spanyol,” kata dia.
Menurut dia, kegitan pelepasan ekspor ini membuka jalan untuk menembus pasar di luar Spanyol. Produk Indonesia yang berhasil masuk ke pasar Spanyol telah memenuhi persyaratan dan kriteria pembeli dan konsumen Spanyol yang sangat ketat.
Atase Perdagangan Madrid Novita Sari mengatakan, proses seleksi pembelian gula kelapa ke Spanyol cukup panjang. Pembeli gula kelapa dari Spanyol telah melakukan kontak dengan perusahaan Indonesia sejak pelaksanaan Trade Expo Indonesia Virtual Expo (TEI-VE) 2020.
"Seleksi untuk memenuhi kriteria konsumen Spanyol melalui proses yang cukup panjang karena produk gula kelapa tersebut akan dipasarkan di ritel terbesar Spanyol,” kata Novita.
Ia berharap, ini merupakan titik awal peningkatan ekspor produk Indonesia ke Spanyol. Berdasarkan data statistik impor Spanyol yang dikeluarkan Agencia Tributaria, ekspor produk gula dengan HS 170290 (sugar, nesoi, including invert sugar and invert syrup) dari Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-September 2021 tercatat sebesar US$ 276,887 atau naik sebesar 181,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai ini tidak terlalu besar karena Spanyol lebih memilih mengekspor dari negara terdekatnya seperti Prancis, Belgia,dan Belanda.
Sementara itu, ekspor nonmigas Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-Oktober 2021 tercatat sebesar US$ 1,93 miliar (Rp 27 triliun). Impor nonmigas Indonesia dari Spanyol pada periode yang sama tercatat sebesar US$ 428,15 juta (Rp 6,1 triliun). Dengan demikian, Neraca perdagangan nonmigas Indonesia-Spanyol pada periode tersebut surplus US$ 1,50 miliar (Rp 21 triliun), naik 63,3% jika dibandingkan periode yang sama pada 2020.