Inflasi AS pada Desember Tembus 7%, Tertinggi dalam 40 Tahun

Agustiyanti
13 Januari 2022, 07:21
inflasi, amerika serikat, inflasi AS, The Fed
ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder/ama/dj
Ilustrasi. Lonjakan inflasi AS pada Desember terutama didorong oleh kenaikan harga akomodasi sewaan dan mobil bekas.

Inflasi tahunan Amerika Serikat melonjak 7%, mencetak rekor tertinggi dalam empat dekade terutama karena kenaikan pada harga akomodasi sewaan dan mobil bekas.  Lonjakan inflasi AS ini meningkatkan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS, The Federal Reserve akan mulai menaikkan bunga pada Maret. 

Inflasi tahunan AS pada bulan lalu merupakan yang  sejak Juni 1982 dan melanjutkan kenaikan pada November sebesar 6,8%. Sementara inflasi bulanan pada Desember tercatat sebesar 0,5%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,8%. 

Selain harga sewa yang lebih tinggi, konsumen juga membayar lebih untuk makanan, meskipun kenaikan harga makanan 0,5% lebih rendah dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Ada kenaikan besar dalam harga buah-buahan dan sayuran, tetapi harga daging sapi turun 2,0% setelah kenaikan tajam baru-baru ini.

Penurunan juga terjadi pada harga bensin sebesar 0,5%, setelah naik 6,1% pada November dan Oktober.

Capaian inflasi bulan lalu ini sesuai dengan ekspektasi para analis. Meningkatnya inflasi turut mengikis kenaikan upah. Penghasilan mingguan rata-rata yang disesuaikan dengan inflasi turun 2,3% pada basis tahunan pada Desember.

Menanggapi lonjakan inflasi sepanjang tahun lalu, Presiden Biden mengatakan hampir setiap negara menderita inflasi ketika ekonomi global pulih dari pandemi. "Laporan ini menggarisbawahi bahwa kami masih memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dengan kenaikan harga yang masih terlalu tinggi dan menekan anggaran keluarga," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Inflasi tahun lalu jauh di atas target yang dipatok The Fed sebesar 2%. Kenaikan inflasi juga didorong oleh tekanan upah yang mulai meningkat karena pasar tenaga kerja yang semakin ketat. Tingkat pengangguran turun ke level terendah 22 bulan di 3,9% pada Desember. Pasar memperkirakan akan terjadi kenaikan suku bunga pada Maret. 

Para ekonom melihat sifat inflasi yang luas tampaknya telah membuat pejabat Fed lengah. Ada kekhawatiran bahwa ekspektasi inflasi dapat mengakar dan memaksa The Fed untuk secara agresif memperketat kebijakan moneter, yang berpotensi menyebabkan resesi.

"Ini adalah pertama kalinya The Fed mengejar alih-alih mencoba mencegah inflasi yang tidak ada sejak 1980-an," kata Kepala Ekonom di Grant Thornton di Chicago Diane Swonk.

Gubernur The Fed Jerome Powell pada  Selasa (11/1) mengatakan bahwa bank sentral AS siap untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menjaga inflasi tinggi agar tidak "mengakar”. 

Kepala investasi di Independent Advisor Alliance di Charlotte, North Carolina Chris Zaxxarelli mengatakan, tingginya biaya hidup akibat rantai pasokan yang kacau karena pandemi Covid-19 adalah mimpi buruk bagi Presiden Joe Biden yang mengalami penurunan tingkat kepercayaan pendukungnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...