Saham Rontok, Induk Facebook Kehilangan Rp 3.405 T dalam Sehari

Abdul Azis Said
4 Februari 2022, 15:15
facebook, meta, saham facebook, valuasi facebook, valuasi meta
Katadata
Saham induk Facebook, Meta ditutup anjlok 26% pada perdagangan Kamis (4/2).

Induk Facebook, Meta kehilangan valuasi mencapai lebih dari US$ 237 miliar setara Rp 3.405 triliun (kurs Rp 14.370) pada perdagangan Kamis (4/2). Ini merupakan penurunan nilai dalam sehari terbesar sepanjang sejarah pasar saham Amerika.

Saham Meta ditutup anjlok 26% pada perdagangan kemarin. Berdasarkan data FactSet yang dikutip dari CNBC Internasional, penurunan kapitalisasi pasar Meta melampaui rekor sebelumnya yang dibuat oleh Apple. Perusahaan pencipta Iphone ini  sempat kehilangan valuasi hingga mencapai US$ 182 miliar atau Rp 2.615 triliun pada September 2020

Tujuh penurunan terbesar dalam sejarah pasar saham AS semuanya terjadi dalam dua tahun terakhir. Semua penurunan tersebut dialami raksasa teknologi sekelas Apple, Microsoft, Tesla dan Amazon. Tiga dari lima penurunan terbesar bahkan dialami Apple.

Sebelum penurunan kemarin, saham induk Facebook itu juga sempat ambrol 19% dalam sehari pada 2018 dan menyebabkan valuasi lenyap hingga US$ 119 miliar. Penurunan saat itu terjadi setelah Facebook melaporkan pendapatan di bawah perkiraan pasar.

Penurunan valuasi yang terjadi kemarin usai perusahaan melaporkan kerugian akibat pengembangan metaverse serta memburuknya prospek pendapatan perusahaan tahun ini. CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan pada Rabu bahwa Meta mencatat kerugian bersih sebesar US$ 10 miliar atau setara Rp 144 triliun pada tahun lalu disebabkan oleh investasi di metaverse.

Laporan kerugian tersebut termuat dalam laporan keuangan divisi Reality Labs. Divisi tersebut bertugas membangun visi CEO Meta Mark Zuckerberg untuk metaverse. Ini termasuk perangkat keras (hardware) seperti headset virtual reality (VR) Meta Quest.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...