Biden Ancam Putin Siap Ambil Tindakan Jika Menyerang Ukraina

Agustiyanti
13 Februari 2022, 10:26
rusia, ukraina, joe biden konflik
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/Pool/aww/cfo
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin Eropa melakukan diplomasi melalui telepon dengan Rusia dan Ukraina untuk menenangkan konflik antara kedua negara yang memanas.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengambil tindakan jika melakukan serangan terhadap Ukraina. Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya sebelumnya telah meminta warga mereka segera meninggalkan Ukraina untuk menghindari invasi Rusia.

Ancaman ini disampaikan Biden melalui perbincangan telepon selama satu jam, sehari setelah peringatan Washington dan sekutunya kepada warga mereka bahwa militer Rusia dapat melakukan serangan kapan saja. Biden mengatakan kepada Putin bahwa AS dan negara-negara barat akan mengambil tindakan yang menciptakan penderitaan dan mengisolasi Moskow atas invasi yang dilakukan Rusia. 

Rusia saat ini memiliki 100 ribu tentara yang berkumpul di dekat Ukraina dan menurut AS serta negara-negara sekutu dapat menyerang kapan saja. Namun, Moskow membantah peringatan itu dan menyebutnya sebagai "histeria."

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan, komunikasi antara kedua kepala negara ini profesional dan substantif, tetapi tidak ada perubahan mendasar. Sementara itu, Putin berdasarkan pernyataan Kremlin, telah mengatakan kepada Biden bahwa Washington gagal mempertimbangkan kekhawatiran utama Rusia, dan tidak menerima poin-poin penting terkait tindakan Rusia, termasuk ekspansi NATO dan pengerahan pasukan ofensif ke Ukraina.

Pejabat senior pemerintahan Biden belum dapat memastikan apakah Putin berkomitmen pada diplomasi meski setuju untuk tetap berhubungan dengan Biden.

Israel, Portugal, dan Belgia juga telah mendesak warganya untuk segera meninggalkan Ukraina. Departemen Luar Negeri AS memerintahkan sebagian besar staf kedutaannya untuk meninggalkan Ukraina.  Australia  pada Minggu (13/2) juga menyatakan bahwa mereka sedang mengevakuasi kedutaan besarnya di Kyiv.  Perdana Menteri Scott Morrison meminta Cina untuk berbicara untuk Ukraina dan tidak tetap "diam" ketika Rusia mengumpulkan pasukan militer di perbatasannya. 

Diplomasi Telepon

Gedung Putih menyatakan, Biden akan membandingkan hasil pembicaraannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang juga berbicara dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Sabtu (12/2).  Pejabat tinggi militer dan diplomatik Biden mengadakan panggilan dengan rekan-rekan Rusia mereka.

Putin juga berbicara dengan Alexander Lukashenko, pemimpin tetangga utara Ukraina, Belarusia, yang terlibat dalam latihan militer bersama besar dengan Rusia.

Setelah panggilan Macron dengan Putin, seorang pejabat kepresidenan Prancis mengatakan tidak ada indikasi dari apa yang dikatakan Putin kepada Macron bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan terhadap Ukraina. "Kami tetap sangat waspada dan waspada terhadap postur (militer) Rusia untuk menghindari yang terburuk," kata pejabat Prancis itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...