Rusia Terancam Default, Ini Artinya dan Dampak ke Ekonomi Global

Agustiyanti
18 Maret 2022, 13:53
rusia, rusia default, default rusia, rusia gagal bayar utang, ekonomi global, perang rusia ukraina
ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin /rwa/sad.
Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia sedang menghadapi risiko default atau gagal bayar utang akibat deretan sanksi negara Barat.

Rusia tengah menuju default atau dianggap gagal membayar utang luar negerinya akibat deretan sanksi yang digulirkan Amerika Serikat, Eropa, dan sejumlah negara di Asia. Negara ini berpotensi terjerumus ke krisis yang lebih dalam. 

Default -nya sebuah negara adalah risiko besar dalam ekonomi global. Situasi Rusia saat ini diperumit oleh isolasi yang berkembang di bawah sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya karena tekanan kekuatan Barat.

Apa sebenarnya default?

Mengutip CNN, pemerintah seperti halnya orang biasa yang mengambil pinjaman untuk membiayai proyek-proyek besar dan pinjaman itu harus dilunasi sesuai jadwal. Default terjadi ketika peminjam tidak dapat membayar bunga atau pokok utangnya pada saat jatuh tempo.

Pemerintah meminjam uang dengan menerbitkan obligasi. Investor, baik di dalam maupun di luar negeri, membeli obligasi tersebut, secara efektif meminjamkan uang pemerintah dengan janji akan dibayar kembali dengan bunga.

Kegagalan untuk membayar disebut sebagai default, dan mendatangkan konsekuensi yang mengerikan. Itulah sebabnya pemerintah biasanya melakukan segala cara yang mereka bisa untuk menghindarinya. Rusia tidak pernah gagal membayar kewajiban utang luar negerinya sejak revolusi Bolshevik 1917.

Mengapa Rusia tidak dapat membayar tagihannya?

Rusia sebenarnya memiliki cukup uang. Namun, negara tersebut kesulitan mengaksesnya karena sanksi Negara Barat. 

Sejak 2014, terakhir kali Barat memberikan sanksi kepada Rusia atas pencaplokannya atas Krimea, Kremlin telah mengumpulkan sekitar US$640 miliar cadangan devisa. Sekitar setengah dari dana tersebut sekarang dibekukan di bawah sanksi Barat yang diberlakukan setelah invasi ke Ukraina.

Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan, kondisi tersebut membuat Moskow berencana untuk membayar kreditur dari "negara-negara yang tidak bersahabat" dalam rubel daripada dolar atau euro hingga sanksi dicabut. Namun, lembaga nonpemerintah yang menentukan kelayakan kredit cenderung menganggap pembayaran tersebut menyebabkan default.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina bulan lalu, ketiga perusahaan pemeringkat utama — Fitch, S&P dan Moody's — telah menurunkan peringkat utang Rusia dari peringkat investasi menjadi apa yang dikenal sebagai sampah.

Apa yang terjadi dengan pembayaran utang pertama Rusia?

Pada Rabu (16/3), Rusia memiliki utang jatuh tempo sebesar US$ 117 juta jatuh tempo. Utang tersebut terdiri dari  total pembayaran bunga yang terutang pada dua obligasi berdenominasi dolar AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...