AS Tambah Bantuan Militer ke Ukraina Rp 11 T, Berikan Senjata Berat

Agustiyanti
14 April 2022, 06:57
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Joe Biden, amerika serikat, ukraina, perang rusia-ukraina
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/hp/cfo
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, telah menyetujui pengiriman helikopter tambahan, dengan mengatakan peralatan yang diberikan ke Ukraina "sangat penting" saat menghadapi invasi.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan tambahan bantuan militer sebesar US$800 juta atau setara Rp 11,5 triliun kepada Ukraina pada Rabu (13/4). Bantuan ini akan memperluas cakupan sistem yang disediakan untuk memasukkan artileri berat menjelang serangan Rusia lebih luas yang diperkirakan akan terjadi di Ukraina timur.

Paket bantuan ini menjadikan total bantuan militer sejak pasukan Rusia menginvasi pada Februari menjadi lebih dari US$2,5 miliar atau setara Rp 35,9 triliun.. "Ini termasuk sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan kapal pertahanan pantai tak berawak," kata Biden dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy,  seperti dikutip dari Reuters.

Biden mengatakan, telah menyetujui pengiriman helikopter tambahan, dengan mengatakan peralatan yang diberikan ke Ukraina "sangat penting" saat menghadapi invasi.

"Kita tidak bisa beristirahat sekarang. Seperti yang saya yakinkan kepada Presiden Zelenskyy, rakyat Amerika akan terus berdiri bersama rakyat Ukraina yang berani dalam perjuangan mereka untuk kebebasan," kata Biden. 

Paket baru termasuk 11 helikopter Mi-17 yang telah dialokasikan untuk Afghanistan sebelum pemerintah yang didukung AS runtuh pada tahun lalu. Ini juga mencakup 18 howitzer 155mm bersama dengan 40.000 peluru artileri, radar kontra-artileri, 200 pengangkut personel lapis baja dan 300 drone "Switchblade" tambahan.

Ini adalah pertama kalinya howitzer diberikan ke Ukraina oleh Amerika Serikat. Howitzer adalah salah satu bentuk artileri medan.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, beberapa sistem, seperti howitzer dan radar, akan membutuhkan pelatihan tambahan untuk pasukan Ukraina yang tidak terbiasa menggunakan peralatan militer Amerika.

Bantuan baru  ini akan didanai menggunakan anggaran Otoritas Penarikan Presiden, atau PDA, di mana presiden dapat mengizinkan transfer barang dan layanan dari AS tanpa persetujuan kongres dalam menanggapi keadaan darurat. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...