Biden Akan Minta Negara-Negara G7 Tambah Sanksi ke Rusia

Agustiyanti
5 Mei 2022, 15:00
Rusia, perang rusia-ukraina, presiden joe biden
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/WSJ/cf
Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan berbicara dengan para pemimpin G7 pada pekan ini untuk membahas sanksi terhadap Rusia.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan berbicara dengan para pemimpin lain dari negara-negara maju kelompok tujuh atau G7 pada pekan ini terkait potensi untuk menambah sanksi terhadap Rusia atas perang yang semakin intensif di Ukraina.

"Kami selalu terbuka untuk sanksi tambahan. Saya akan berbicara dengan anggota G7 minggu ini tentang apa yang akan kami lakukan atau tidak lakukan," ujar Biden seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/5).

Ia mengatakan hal tersebut ketika ditanya tentang rencana AS setelah Uni Eropa mengusulkan sanksi terberatnya terhadap Rusia, termasuk embargo minyak bertahap.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, Amerika Serikat terus berdiskusi dengan mitranya tentang sanksi lebih lanjut dan dapat mengambil tindakan tambahan untuk menekan Moskow. Pada konferensi Wall Street Journal, Yellen tidak mengatakan tindakan spesifik apa yang sedang dipertimbangkan, tetapi menekankan bahwa tindakan lebih lanjut mungkin dilakukan jika Rusia terus melanjutkan perang ini melawan Ukraina.

Gedung Putih menolak mengatakan kapan Biden akan berbicara dengan para pemimpin negara G7 lainnya - Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Kanada, dan Italia.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki juga menolak menyebutkan nama oligarki potensial yang dapat ditambahkan ke daftar sanksi AS, tetapi mengatakan Amerika Serikat terus meninjau opsinya. "Saya akan mengatakan, tidak ada yang aman dari sanksi kami," katanya.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, Rusia telah mengintensifkan serangannya di Ukraina timur pada Rabu (4/5). Perang Rusia dan Ukraina telah memasuki pekan ke-10. Perang ini telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang mengungsi, dan meratakan kota-kota Ukraina.

Rusia, yang menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus", juga meningkatkan serangan terhadap sasaran di Ukraina barat lantaran dianggap mengganggu pengiriman senjata Barat. Sekutu dekat Rusia Belarus juga mengumumkan latihan militer skala besar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...