Investor Asing Kabur dari Rusia, Putin: Terima Kasih, Tuhan!
Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku senang beberapa perusahaan asing telah meninggalkan Rusia karena bisnis lokal dalam negeri dapat menggantikan mereka. Ia juga memperingatkan Barat bahwa Moskow masih akan menemukan cara untuk memperoleh teknologi canggih dan barang-barang mewah.
Putin menyebut invasi ke Ukraina sebagai titik balik dalam sejarah Rusia: pemberontakan Moskow melawan Amerika Serikat, yang menurutnya telah mempermalukan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991. Di sisi lain, Ukraina mengatakan akan terus berjuang untuk kelangsungan hidupnya.
Selain kematian dan kondisi mengerikan perang, konflik dan upaya Barat untuk mengisolasi Rusia sebagai hukuman telah menghambat pertumbuhan ekonomi global dan memicu gelombang inflasi akibat harga gandum, minyak goreng, pupuk, dan energi yang melambung.
Sejak perang pecah pada Februari 2022, sejumlah investor asing utama, mulai dari BP (BP.L) hingga McDonald's Corp (MCD.N) telah keluar tepat saat ekonomi Rusia menghadapi kontraksi terburuk sejak tahun-tahun setelah gejolak keruntuhan Soviet.
"Terkadang, ketika Anda melihat mereka yang pergi rasanya ingin mengatakan terima kasih Tuhan. Kami akan menempati ceruk mereka: bisnis kami, produksi kami. Itu semua telah berkembang, dan itu akan dengan aman duduk di tanah yang disiapkan oleh mitra kami," kata Putin.
Berbicara melalui tautan video kepada para pemimpin negara-negara bekas Soviet, Putin menyindir bahwa kemewahan seperti Mercedes yang disukai oleh para bandit dalam kekacauan pasca-Soviet Rusia masih akan tersedia, meskipun ia mengakui bahwa mereka mungkin sedikit lebih mahal.
"Ini akan sedikit lebih mahal bagi mereka, tetapi ini adalah untuk orang-orang yang sudah mengendarai Mercedes 600 dan mereka masih akan melakukannya. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa mereka akan membawanya dari mana saja, dari negara mana pun,” ujarnya.
Putin mengatakan Rusia masih membutuhkan akses ke teknologi maju dari ekonomi maju.
"Kami tidak akan memisahkan diri. Mereka mungkin ingin memeras kami sedikit, tetapi di dunia modern ini sama sekali tidak realistis, tidak mungkin,” ujarnya.
Dia tidak menjelaskan, bagaimana Rusia akan menemukan cara untuk mempertahankan akses ke komponen dan perangkat lunak Barat.
Namun, Putin berjanji bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Rusia akan gagal, dengan mengatakan ekonomi maju sedang bergulat dengan inflasi, rantai pasokan yang rusak, dan krisis pangan tepat ketika pusat kekuatan ekonomi global telah pindah ke Asia.
Sanksi Barat telah memicu inflasi di Rusia meskipun Putin mengatakan negara itu mengatasinya dengan baik dan bahwa Rusia berpaling dari Barat ke Cina, India, dan kekuatan lainnya.
"Perwakilan bisnis kita tentu menghadapi masalah, terutama di bidang rantai pasokan dan transportasi. Tapi bagaimanapun, semuanya bisa disesuaikan, semuanya bisa dibangun dengan cara baru," kata Putin.
Bank sentral Rusia memangkas suku bunga utamanya menjadi 11% pada hari Kamis. Mereka mengatakan melihat ruang untuk pemotongan lebih banyak tahun ini karena inflasi melambat dari level tertinggi lebih dari 20 tahun dan ekonomi menuju kontraksi.
Invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi paling serius antara Rusia dan Amerika Serikat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.
Putin mengatakan Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia melalui perluasan NATO dan Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia. Ukraina dan sekutu Baratnya menolak ini sebagai dalih tak berdasar untuk menyerang negara berdaulat.