Survei SMRC: PDIP Masih Raih Suara Terbanyak
Survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, PDIP masih menjadi partai yang memiliki elektabilitas tertinggi di antara partai politik lainnya. Dalam survei semi terbuka, sebanyak 23,7% responden memilih PDIP.
Sementara itu, menyusul Gerindra dengan suara sebesar 9,2%, Golkar 8,3%, PKB 6,2%, Demokrat 5,7%, PKS 2,5%, Nasdem 2%, dan partai lainnya di bawah 2%. Sementara itu, ada 35,6% responden yang memilih untuk tidak menjawab.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menjelaskan, temuan survei ini menunjukkan bahwa peta dukungan publik pada partai-partai politik masih belum berubah. PDIP masih memiliki peluang menjadi partai pemenang suara terbanyak.
“PDIP masih berpeluang mempertahankan hasil Pemilu 2014 dan 2019,” kata Deni pada Kamis (9/6).
Dibandingkan hasil Pemilu 2019, Deni melihat terdapat peningkatan dukungan terhadap PDIP dari 19,3% menjadi 23,7%. Sementara itu, dukungan terhadap partai lain cenderung menurun, seperti pada Gerindra yang memperoleh 12,6% pada Pemilu 2019 menjadi 9,2% pada survei ini. Dukungan terhadap Golkar juga turun dari 12,3% menjadi 8,3%.
Menurut Deni, elektabilitas PDIP yang cenderung tinggi dipengaruhi oleh banyaknya kader yang menduduki jabatan di pemerintahan dan memperoleh penilaian baik dari publik. Hal itu dibuktikan dari hasil survei yang menunjukkan adanya kecenderungan PDIP unggul di kalangan masyarakat yang mengaku puas atas kinerja presiden. Dari 73,8% yang mengaku puas dengan kinerja presiden, 28% di antaranya merupakan pemilih PDIP.
“Sementara dari 24,2% yang tidak puas, hanya 14% yang menyatakan akan memilih PDIP,” kata Deni.
Selain itu, 71,9% masyarakat yang merasa puas terhadap kinerja pemerintah dalam penanggulangan Corona Virus Desease-19 (Covid-19) merupakan pemilih PDIP. Dari 25,9% yang tidak puas, hanya 18% yang merupakan pemilih PDIP.
Sementara dari 62,6% yang mengaku puas atas kinerja pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, 28% di antaranya merupakan pemilih PDIP. Sementara dari 34,6% yang tidak puas, hanya 16% yang merupakan pemilih PDIP.
Ia mengatakan, penilaian buruk terhadap kondisi nasional akan membawa penilaian buruk pula terhadap PDIP. Sebaliknya, semakin baik evaluasi atas kondisi nasional, semakin besar dukungan pada PDIP.
Survei kali ini dilakukan pada 10 - 17 Mei 2022 dengan metode wawancara tatap muka. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam Pemilu, yaitu mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Populasi tersebut dipilih secara random dengan metode stratified multistage random sampling, yang menghasilkan sampel sebanyak 1220 responden. Margin of error dari survei ini diperkirakan sebesar 3,07% dengan tingkat kepercayaan 95%.