Kronologi 14 Hari Pencarian Tanpa Henti Hingga Jenazah Eril Ditemukan
Kepolisian Bern menemukan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril (22) pada Rabu (8/6) pukul 06.50 pagi waktu setempat, setelah melakukan 14 hari pencarian tanpa henti. Pencarian jenazah tak hanya dilakukan oleh pihak kepolisan setempat, tetapi juga dibantu para warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Swiss.
Peristiwa hilangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini bermula pada Kamis (26/5) siang, ketika Eril sedang berenang bersama adiknya Camillia Laetitia Azzahra dan temannya di Sungai Aare, Bern, Swiss. Eril yang merupakan perenang ulung, terseret arus sungai yang deras. Keluarga pada akhinya menyatakan Eril wafat pada Jumat (3/6) meski pencarian masih terus berlanjut.
Penemuan jenazah Eril setelah dua pekan pencarian tak jauh dari prediksi Dubes RI Muliaman Hadad terkait rata-rata waktu yang dibutuhkan korban tenggelam hingga ditemukan di Sungai Aare. Muliaman dalam konferensi pers terkait update pencarian Eril pada Sabtu (28/5) sempat menyebut setiap tahun terdapat 15 hingga 20 kasus orang tenggelam di Sungai Aare. Rata-rata korban ditemukan dalam dua hingga tiga pekan.
Berikut kronologi pencarian Eril selama dua pekan:
- Hari Pertama, Kamis (26/5)
KBRI Bern langsung menuju lokasi pelaporan hilangnya Eril, di Eichholz dan Marzili. KBRI mendapat kabar hilangnya Eril pada Kamis (26/5) pukul 11.24 waktu setempat, atau sekitar pukul 17.24 WIB.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Darmansyah Hadad, menyatakan pihaknya bertemu pihak keluarga pada pukul 12.00 siang waktu setempat. Ia menuturkan bahwa sungai tersebut adalah tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi.
"Jadi memang ada polisi sungai karena Sungai Aare ini populer terutama pada musim semi dan musim panas serta musim libur sekolah," kata Muliaman dalam konferensi pers Sabtu (28/5).
Lima belas menit pertama setelah menerima laporan, tim SAR setempat menggunakan pesawat nirawak (drone) surveillance yang dilengkapi dengan sensor yang bisa mendeteksi panas tubuh. Muliaman menjelaskan kala itu suhu air di Sungai Aare sekitar 16 derajat Celcius dan arusnya cukup kuat. Pencarian berlangsung enam jam dan dihentikan lantaran hari sudah mulai gelap.
- Hari Kedua, Jumat (26/5)
Pada hari kedua (27/5), tim SAR memperluas area deteksi pencarian Eril hingga 15 km dari area Sungai Aare. wilayah ini mencakup Jembatan Tiefenau hingga pintu air Wohlensee.
Tim penyelam juga dilibatkan dalam pencarian bawah air. Pencarian dimulai di lokasi awal kehilangan kontak dan menyusuri sisi sungai sepanjang tujuh kilometer hingga arah hilir.
- Hari Ketiga, Sabtu (27/5)
Pencarian dimulai pukul 8.30 pagi. Daerah Wohlensee yang berada delapan kilometer dari Sungai Aare menjadi fokus pencarian. Polisi Maritim Bern menerbangkan drone secara rendah di sepanjang tepian sungai Aare, bersama dengan regu penyelam yang mencari di bawah air.
Muliaman mengatakan, penyelam kesulitan mencari Eril karena air Sungai Aare. Ini disebabkan masuknya air dari salju yang meleleh di pegunungan. "Biasanya salju yang meleleh itu menghasilkan kristal berwarna putih yang kadang membuat warna air itu agak keruh dan menyulitkan penyelaman," kata Muliaman.
Sungai Aare ini berhulu dari dataran tinggi Pegunungan Alpen wilayah Bern dan bermuara di Sungai Rhine. Sungai Aare sepanjang 295 kilometer itu, juga melintasi wilayah Ibu Kota Swiss, Bern.
- Hari Keempat, Minggu (28/5)
Fokus pencarian berpindah ke dua pintu air terdekat di mana Eril terakhir terlihat, yakni Schwellenmaetteli dan Engehalde. Pada sesi pencarian pagi hari, kepolisian setempat mengerahkan kapal yang dilengkapi teropong untuk memantau situasi bawah air.
Mereka berfokus pada wilayah yg dinilai potensial, yakni Marzili. Sorenya, barulah area pencarian bergeser di antara pintu air Schwellenmaetteli dan Engehalde.
- Hari Kelima, Senin (29/5)
Ridwan Kamil beserta Muliaman menerima kunjungan Walikota Bern Alec Van Graffenried. Dalam pertemuan ini, Mayor Graffenried menyatakan simpati dan menunjukkan dukungan dalam pencarian Eril.
Selain bertemu Mayor Graffenried, pasangan ini juga bertemu dengan seorang penduduk Bern yang membantu Zara, adik perempuan Eril, serta temannya ke daratan.
Adapun Tim SAR menggunakan perahu pencari dengan rute secara zig-zag. Tiap perahu diisi oleh tiga orang yang terdiri dari satu orang pengemudi perahu, dan dua orang lainnya menggunakan teropong yang bisa melihat ke kedalaman. Area cakupannya pun meluas dari Eichholz hingga Wohlensee.
- Hari Keenam, Selasa (30/5)
Berbagai komunitas lokal membantu pencarian Eril di Sungai Aare. Tercatat bantuan datang dari Klub Pendayung, Klub Pemancing, dan komunitas berkebun.
Tidak tinggal diam, Ridwan Kamil pun turut melakukan usaha mandiri dalam mencari putranya. Ia menyusuri rute darat dan perairan di sepanjang bantaran Sungai Aare yang masih relatif aman untuk dijelajahi manusia.
Ketika itu kondisi cuaca di kota Bern diprediksi akan hujan, dengan badai terjadi pada area pegunungan. Kondisi ini akan sangat mempengaruhi keadaan air di sungai Aare. Sehingga, keputusan untuk melibatkan penyelam tergantung kondisi alam.
- Hari Ketujuh, Rabu (1/6)
Orang tua Eril masih terus menyusuri tepian Sungai Aare untuk memeriksa tempat-tempat yang potensial. Beberapa rute perjalanan baik darat maupun perairan yang dapat ditempuh secara aman. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.
- Hari Kedelapan, Kamis (2/6)
Pencarian dilanjutkan dengan mengerahkan patroli darat, patroli perahu, dan penerbangan pesawat nirawak (drone). Pada hari kedelapan pencarian, penyelam tidak dapat dikerahkan karena pertimbangan derasnya arus Sungai Aare. Fokus pencarian hari itu adalah di area Marzili hingga pintu air Engehalde, serta patroli di area mulai Schwellenmaetelli hingga Wohlensee.
“Upaya pencarian intensif akan terus dilanjutkan besok Jumat (3/6) dengan tambahan dukungan anjing pelacak,” kata KBRI Bern.
- Hari Kesembilan, Jumat (3/6)
Keluarga menyatakan Eril telah wafat. Ridwan Kamil beserta istri dan anaknya juga sudah kembali ke Indonesia dan mengatakan bahwa keluarga mengiklaskan kepergian Eril. Namun demikian, ia mengatakan proses pencarian jenzah Eril masih akan dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.
Pada hari kesembilan ini, Kepolisian Bern, Swiss melakukan pencarian dengan menurunkan anjing pelacak di Sungai Aare, Swiss. Anjing pelacak ini dikerahkan untuk menjejak aroma putra Ridwan Kamil itu di permukaan sungai.
- Hari Kesepuluh, Sabtu (4/6)
Pencarian Eril belum juga membuahkan hasil. Berdasarkan keterangan kepolisian setempat, cuaca Bern dalam beberapa hari ke depan akan diliputi hujan dan badai terutama di daerah pegunungan sehingga debit air Sungai Aare akan terus meningkat. Metode pencarian yang dilakukan adalah dengan patroli perahu dan darat.
- Hari Kesebelas, Minggu (5/6)
Pencarian jasad Eril belum juga membuahkan hasil yang diharapkan Namun, KBRI Bern melaporkan, Swiss mulai memasuki musim panas, yang merupakan kabar baik karena bisa memudahkan proses pencarian.
"Naiknya temperatur pada musim panas akan berimplikasi pada penambahan debit air dan intensitas aktivitas pengunjung di sepanjang Sungai Aare," sebut KBRI Bern dalam laporannya.
- Hari Kedua Belas, Senin (6/6)
KBRI Bern memastikan proses pencarian Eril masih berlanjut. Dubes RI untuk Swiss Muliaman Hadad mengatakan, dirinya bersama paman Eril, Elpi Nazmuzaman telah menemui kepala kepolisian maritim dan tim kepolisian di Bern untuk memperoleh informasi perkembangan pencairan Eril.
Polisi mengerahkan petugas khusus yang memiliki keahlian mencari di Sungai Aare dengan menggunakan beragam metode. Metode pencarian tersebut antara lain melalui patroli darat, patroli air, pengintaian dengan drone, penggunaan alat peneropong bawah air, serta penyelaman. Polisi juga mengerahkan anjing pelacak untuk membantu pencarian.
- Hari Ketiga Belas, Selasa (7/6)
Pencarian masih terus diupayakan oleh berbagai unsur, termasuk kepolisian dengan menyesuaikan kondisi cuaca di lokasi. Hingga Selasa (7/6) penelusuran telah dilakukan hingga sejauh 30 kilometer di sepanjang sungai.
KBRI mengatakan, petugas berwenang akan berhati-hati dan menyesuaikan pencarian dengan kondisi cuaca di lokasi yang berubah-ubah. Namun, kondisi cuaca yang panas dapat membantu proses pencarian.
- Hari Keempat Belas, Rabu (8/6)
Kepolisian Bern melaporkan pada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Swiss telah menemukan jenazah pria yang diduga adalah Eril pada Rabu (8/6). Keluarga langsung mendapatkan kabar mengenai informasi tersebut.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Kepolisian Bern, Eril ditemukan tak bernyawa di cekungan bendungan Engehalde di Bern. Jenazah kemudian dilakukan pemeriksaan forensik. Petugas juga telah melakukan pemeriksaan DNA pada jenazah Eril.
“Penelusuran DNA untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah ananda Eril,” kata Muliaman dalam konferensi pers, Kamis (9/6).
Berdasarkan pemeriksaan forensik, diketahui bahwa jenazah tersebut adalah Eril. Pemeriksaan ini dengan mencocokkan dengan DNA ibunya, Atalia Praratya. "DNA sudah dinyatakan sama dengan saya," kata Atalia dikutip dari akun Instagramnya.
Selanjutnya, Kantor Kejaksaan Negeri Bern-Mittelland menyampaikan media rilis penemuan jenazah tersebut pada pukul 13.45 waktu setempat, Kamis (9/6).
Muliaman mengatakan, KBRI Bern dan keluarga mengurus berkas untuk penyerahan jenazah Eril dari kepolisian. “KBRI Bern memastikan bahwa penghormatan hak ananda Eril sebagai muslim terpenuhi,” ujarnya.