Penjelasan Kemenkes di Balik Kembali Meningkatnya Kasus Covid-19

Patricia Yashinta Desy Abigail
24 Juni 2022, 16:36
kasus covid-19, kenaikan kasus covid-19, kemenkes
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Ilustrasi. Kenaikan kasus pada Kamis (24/7) terjadi di 21 provinsi, sedangkan sisanya mengalami penurunan.

Tren kasus Covid-19 di Tanah Air terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan kenaikan tertinggi kasus baru sejak 8 April 2022 mencapai 1.907 kasus pada Kamis (24/7). Juru Bicara Kementerian Kesehatan Shafril menjelaskan, kenaikan kasus ini sejalan dengan yang terjadi di negara-negara Asia Tenggara. 

"Jumlah kematian mingguan meningkat di regional Asia Tenggara dan menurun di regional lain," ujar Shafril dalam konferensi pers, Jumat (24/6). 

Ia menjelaskan, kenaikan kasus pada Kamis (24/7) terjadi di 21 provinsi, sedangkan sisanya mengalami penurunan. Sementara itu, jumlah kasus varian omicron baru, BA.4 dan BA.5 mencapai 143 kasus. 

"Saat ini, kasus Covid-19 masih terkendali. Walaupun positivity rate nya masih di bawah 5% dan kematiannya 3% persen, kita harus tetap waspada dan tetap melakukan protokol kesehatan dan vaksinasi."kata Shafri. 

Menurut data Kemenkes, kasus covid-19 di DKI Jakarta konsisten meningkat sejak 19 Mei dengan tingkat positif naik dari  0,79% menjadi 8,06% per 23 Juni. Dari data tersebut, Jakarta menjadi wilayah yang paling banyak penyebaran Covid. Sedangkan tingkat positif kasus di Bali, meningkat dari 23 Mei 2022 sebesar 0,48% menjadi 2,44% per 23 Juni. 

Di sisi lain, data WHO per tanggal 22 Juni 2022 menunjukkan terdapat 546. 020.534 kasus baru dan 6.344.055 kasus kematian Covid-19 di seluruh dunia. Jumlah kasus baru mingguan meningkat di Asia Tenggara dan menurun di regional lain. 

Dia mengatakan varian Omicron masih mendominasi 99% kasus di seluruh dunia. Adapun subvarian Omicron di tingkat global paling besar, yakni BA.5 sebesar 40,2%, diikuti BA.2 sebesar 22,8%. Ia menjelaskan, kasus BA.5 dan BA.2, sejauh ini menimbulkan gejala yang tidak parah. 

"Gejala BA.2 dan BA.5 hampir sama yaitu batuk, demam, dan flu. Gejalanya hampir sama dengan varian yang lalu namun gejalanya lebih ringan."kata Shafril. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...