Filantropis dan Investor Dunia Bertemu di Bali, Beri Masukan untuk G20
Para filantropis dan investor dunia berkumpul di Bali untuk mengikuti Konferensi Global Asian Venture Philantrophy Network (AVPN). Mereka pun memberikan sejumlah masukan untuk penyelenggaraan KTT G20 yang pada tahun ini akan berlangsung di bawah presidensi Indonesia.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatikan, konferensi AVPN yang berlangsung 21-24 Juni ini merupakan pertemuan investasi sosial terbesar di Asia. Pertemuan ini mengumpulkan penyandang dana dan penyedia sumber daya dari seluruh dunia, untuk berbagi pengetahuan, membangun kemitraan strategis, dan mengatasi tantangan sosial-ekonomi dalam skala besar.
Konferensi global yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC) ini menampilkan lebih dari 250 pembicara dan lebih dari 1.000 peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia yang salah satunya diwakili Djarum Foundation.
Dalam konferensi ini, para filantropis, investor, dan pembuat kebijakan terkemuka dunia mengumumkan aliansi baru, membahas potensi pendanaan, dan membentuk kemitraan strategis. Tujuannya untuk membantu negara-negara Asia mengatasi kekurangan pendanaan dalam memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Adapun hasil dari pertemuan ini akan menjadi masukan bagi agenda utama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, untuk mendorong diambilnya tindakan nyata sebagai katalisator sumber daya dan modal agar mendatangkan dampak yang lebih besar di Asia.
Dalam pertemuan itu, para investor pun dihibur dengan lakon Gatot Kaca, Kisah Pahlawan Super Indonesia: Pementasan Seni Pertunjukan Sinematik. Lakon yang dipentaskan pada Rabu (22/6) di Mangupura Hall, BICC, Bali ini menampilkan cerita yang terinspirasi dari Gatot Kaca, salah satu tokoh pewayangan yang sangat populer di Indonesia.
Pementasan itu merupakan persembahan Djarum Foundation yang menjadi salah satu anggota yang hadir di AVPN. Untuk lakon Gatot Kaca, Djarum Foundation bekerja sama dengan Wayang Bharata dan JCORP Stage Company Bali. Mereka juga menggandeng para tim musikus lokal Bali untuk menambah perpaduan suguhan musik modern dan klasik Jawa guna mendukung aksi koreografi yang ditampilkan.
"Konferensi global ini merupakan salah satu panggung yang dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Indonesia ke mata internasional," kata Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian.