Ekonomi Rusia Belum Jatuh Meski Gagal Bayar Utang

Agustiyanti
29 Juni 2022, 15:33
rusia, presiden rusia, vladimir putin, gagal bayar surat utang
ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Mikhail Metzel/Pool /aww/cf
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah). Rubel Rusia menguat melewati 52 rubel per dolar AS dan mencapai level tertinggi lebih dari tujuh tahun terakhir pada Selasa (28/6) karena kebijakan kontrol modal Rusia dan pajak akhir bulan di tengah sentimen gagal bayar surat utang.

Rusia gagal membayarkan utang kepada investor asing untuk pertama kalinya sejak Bolshevik menolak untuk membayar tumpukan utang yang besar usai Revolusi 1917. Meski demikian, ekonomi negara yang mencapai US$ 1,8 triliun belum menunjukkan tanda-tanda kejatuhan. 

Sanksi yang dijatuhkan oleh Barat atas invasi Rusia ke Ukraina memberikan kejutan eksternal terbesar bagi ekonomi Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991, tetapi ekonomi Rusia sejauh ini  masih sangat tangguh. 

Rubel Rusia justru menguat melewati 52 rubel per dolar AS dan mencapai level tertinggi lebih dari tujuh tahun terakhir pada Selasa (28/6) karena kebijakan kontrol modal Rusia dan pajak akhir bulan. Kebijakan tersebut mampu mengimbangi dampak negatif dari pernyataan Barat bahwa negara tersebut telah gagal membayar obligasi internasionalnya.

Rubel menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia pada tahun 2022, didorong oleh langkah-langkah darurat Rusia yang telah diambil untuk melindungi sistem keuangan negara dari sanksi Barat setelah konflik Ukraina dimulai pada 24 Februari. 

Adapun beberapa pemegang obligasi sebelumnya mengatakan bahwa mereka belum menerima bunga jatuh tempo pada Senin (27/6) menyusul berakhirnya batas waktu pembayaran utama pada hari Minggu. 

Lembaga pemeringkat Moody's mengatakan bahwa pembayaran kupon yang terlewat merupakan default. "Kemungkinan default lebih lanjut  terjadi pada pembayaran kupon," kata analis Moody's.

Rusia telah berjuang untuk mempertahankan pembayaran obligasi senilai US$40 miliar sejak invasinya ke Ukraina pada 24 Februari.

"Berita seputar temuan default Rusia, untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad, menunjukkan seberapa kuat tindakan yang telah diambil AS, bersama dengan sekutu dan mitranya, serta seberapa dramatis dampaknya. pada ekonomi Rusia," kata pejabat AS di sela-sela KTT G7 di Jerman, yang dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden. Baca selengkapnya

Upaya Rusia untuk menghindari default besar pertama pada obligasi internasional sejak revolusi Bolshevik lebih dari satu abad yang lalu menemui hambatan pada akhir Mei ketika Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS secara efektif memblokir Moskow untuk melakukan pembayaran.

Namun demikian, kegagalan ekonomi Rusia saat ini hanya bersifat simbolis. Rusia tidak dapat meminjam kepada investor internasional. Namun, penarikan pinjaman ini kini tidak dibutuhkan karena  Rusia memperoleh pendapatan ekspor minyak dan gas yang  berlimpah. 

“Dengan Rusia yang mengalami default berdaulat, komunitas internasional telah pindah ke fase baru yang lebih agresif dari kampanye sanksi terhadap Moskow,” kata Adam M. Smith, mitra di Gibson Dunn di Washington.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...