Kasus Baru Covid-19 Kembali Tembus 6.000, Paling Banyak dari DKI
Tren kasus baru Covid-19 nasional kembali meningkat. Kementerian Kesehatan melaporkan, kasus corona hari ini (26/7) bertambah 6.483 kasus, tertinggi sejak 5 April 2022. Dari jumlah tersebut, sumbangan kasus terbanyak berasal dari DKI Jakarta, mencapai 2.974 kasus atau mencapai 45,8% dari total kasus nasional.
Tambahan kasus terbanyak berikutnya berasal dari Jawa Barat mencapai 1.334 kasus, disusul Banten sebanyak 952 orang. Setelah itu, Jawa Timur dan Bali juga turut menyumbang kasus masing-masing sebanyak 412 kasus dan 228 kasus.
Tambahan kasus corona hari ini berasal dari pemeriksaan terhadap 103.242 orang. Dari pemeriksaan itu, sebanyak 23.318 orang diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR), 211 orang dengan Tes Cepat Molekuler (TCM), dan 79.713 dengan antigen.
Dengan demikian, rasio positif harian mencapai 6,28%. Sementara, rasio positif PCR dan TCM mencapai 25,2% dan antigen 0,68%.
Dengan tambahan kasus konfirmasi positif hari ini, total kasus corona sejak 2 Maret 2020 mencapai 6.178.873 orang.
Jumlah pasien wafat terbanyak berasal dari Bali, yaitu 4 orang. Kemudian, Jakarta dan Jawa Barat melaporkan masing-masing 3 orang meninggal akibat virus corona. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang wafat mencapai 156.929 orang.
Sementara itu, pasien yang sembuh hari ini dilaporkan sebanyak 3.511 orang. Dengan tambahan itu, jumlah pasien corona yang sudah pulih di Tanah Air mencapai 5.978.522 orang.
Adapun kasus aktif hari ini bertambah sebanyak 2.959 sehingga jumlahnya menjadi 43.422. Selain itu, ada total 7.071 orang suspek corona.
Ahli wabah dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 dan 2 masih relevan dengan kondisi penularan saat ini. Namun, ia meminta pemerintah betul-betul berkomitmen menjalankan pembatasan sesuai level tersebut.
Hal lain yang tak kalah penting adalah vaksinasi booster. Dicky meminta pemerintah betul-betul memacu pemberian dosis tambahan vaksin Covid-19 tersebut demi mengurangi keparahan kasus.
