Kemenkeu: India Berpeluang Geser Cina Jadi Mitra Dagang Utama RI
Kementerian Keuangan menyebut diversifikasi dagang dengan negara lain membantu Indonesia meminimalisasi dampak perlambatan ekonomi Cina terhadap ekspor Indonesia. Salah satu negara yang disebut berpotensi segera menggeser posisi Cina sebagai negara tujuan ekspor utama Indonesia adalah India.
"Kalau dilihat komposisi sekarang, aada fenomen shifting, Cina masih tetap tumbuh tinggi meski lambat dari tahun lalu, sementara pertumbuhan ekspor ke India 83% selama 10 bulan pertama tahun ini," kata Plt. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Abdurohman ditemui di acara The 11th AIFED 2022, Nusa Dua, Bali, Selasa (6/12).
Mengutip data BPS, nilai ekspor Indonesia ke Cina sepanjang 10 bulan tahun ini mencapai US$ 53,3 miliar, naik 25,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar 71,9%.
Kinerja India menunjukkan tren sebaliknya. Pertumbuhan ekspor ke India lebih besar dibandingkan ke Cina sekalipun angkanya nominal masih jauh di bawahnya. Sepanjang 10 bulan tahun ini, total nilai ekspor ke India sebesar US$ 20,1 miliar, naik 83,2% dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan ini lebih besar dibandingkan 2021 yang mencapai 35,7%.
"Apalagi pertumbuhan ekonomi ke India juga kan tahun depan termasuk yang paling tinggi, sementara untuk komoditasnya CPO dan bahan bakar." kata Abdurohman.
Ia mencatat, ekspor bukan hanya meningkat untuk tujuan India, tetapi juga negara Asia lainnya, seperti Jepang, Korea Selatan, serta Singapura. Menurut dia, peningkatan ekspor keempat negara tersebut dapat mengkompensasi penurunan ekspor ke Cina.