Keuntungan Perusahaan Cina Merosot Akibat Pembatasan Covid-19

Agustiyanti
27 Desember 2022, 14:37
cina, keuntungan perusahaan cina
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/aww.
IIustrasi.Para analis berharap pemulihan yang kuat dapat dimulai tahun depan karena ekonomi dibuka kembali.

Keuntungan perusahaan industri di Cina sepanjang Januari-November 2022 turun akibat karena pembatasan ketat terkait Covid- 19 mengganggu aktivitas pabrik dan rantai pasokan. Namun, para analis memperkirakan prospek ekonomi jangka panjang yang lebih cerah setelah perubahan arah dalam kebijakan COVID.

Berdasarkan data Biro Statistik Nasional, keuntungan industri turun 3,6% pada Januari-November 2022 dibandingkan periode yang sama sebelumnya menjadi 7,7 triliun yuan atau setara Rp 17.186 triliun. Ini lebih buruk dibandingkan penurunan pada Januari-Oktober. Tidak ada data mandiri yang dirilis untuk bulan November.

Ahli statistik senior NBS Zhu Hong melihat, lonjakan kembali wabah Covid-19 dan lesunya permintaan pada November  telah membatasi produksi industri dan meningkatkan tekanan pada bisnis Cina. Para analis telah memperkirakan kemungkinan tekanan keuntungan yang akan dihadapi oleh perusahaan-perusahaan akibat pembatasan Guangzhou dan Zhengzhou, serta beban krisis properti yang berkepanjangan dan ekspor yang melambat. Namun dalam jangka pendek, kemungkinan akan ada kemerosotan lebih lanjut karena pencabutan pembatasan membawa peningkatan tajam pada infeksi.

Output industri pada bulan lalu naik hanya 2,2% dari tahun sebelumnya, meleset dari ekspektasi untuk kenaikan 3,6% berdasarkan jajak pendapat Reuters. Ini juga melambat secara signifikan dibandingkan pertumbuhan 5% yang terlihat pada Oktober.

Meskipun Beijing telah melonggarkan pembatasan dan mengumumkan akan mengakhiri persyaratan karantina untuk pelancong yang masuk mulai 8 Januari, ekonomi Cina diperkirakan masih akan berjuang selama bulan-bulan musim dingin. Ini karena sebagian besar populasi menjadi terinfeksi dan tidak dapat bekerja selama pemulihan.

"Keuntungan industri bisa turun lebih jauh pada Desember dengan banyak kota menghadapi lonjakan infeksi Covid-19", kata Hao Zhou, kepala ekonom di GTJAI.

Dia memperkirakan,  perbaikan yang kuat sangat mungkin terjadi dari Januari mendatang  karena aktivitas ekonomi kembali normal. Namun, menurut dia, perlu kebijakan yang kuat dan terarah untuk membantu menghidupkan kembali perusahaan sektor swasta di tahun mendatang.

Analis JP Morgan mengatakan, pembukaan kembali ekonomi Cina terjadi lebih awal dan lebih cepat dari yang diharapkan. Ini berarti periode transisi yang lebih pendek pada kuartal pertama tahun 2023, diikuti oleh pemulihan berkelanjutan yang berada di atas tren dari kuartal kedua.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...