Angka Kecelakaan Transportasi Naik Tahun Ini, Jawa Timur Paling Banyak

Andi M. Arief
27 Desember 2023, 14:57
kecelakaan transportasi, sepeda motor, transportasi
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/YU
Ilustrasi. Kecelakaan transportasi paling banyak terjadi pada sepeda motor.

Masyarakat Transportasi Indonesia atau MTI mendata volume kecelakaan transportasi di dalam negeri naik 6,4% menjadi sekitar 116.000 kejadian. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah kecelakaan terbanyak yang mencapai hampir seperempat dari total kejadian di seluruh Indonesia. 

Wakil Ketua Umum Bidang Keselamatan MTI Rivan Purwantono mengatakan, mayoritas atau 70% dari total kecelakaan yang terjadi sepanjang tahun ini adalah kecelakaan sepeda motor. Separuh dari total kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh tabrakan berhadapan. 

Meski volume kecelakaan meningkat,  jumlah korban jiwa akibat kecelakaan turun 6,5%. "Golden periode dalam menangani kecelakaan itu 30 menit pertama. Waktu penanganan kecelakaan oleh PT Jasa Raharja 10 menit 45 detik dari kecelakaan sampai ditangani di rumah sakit. Itu yang menyebabkan fatalitasnya berkurang," kata Rivan dalam konferensi pers di Stasiun Whoosh Halim, Rabu (27/12). 

Jasa Raharja adalah perusahaan asuransi yang bertugas sebagai penjamin pertama korban kecelakaan lalu lintas di dalam negeri. Rivan yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Jasa Raharja mengatakan telah menghubungkan kepolisian dan 2.600 rumah sakit di penjuru negeri dalam menangani kecelakaan lalu lintas. 

Ia mencatat, mayoritas atau sekitar sepertiga kecelakaan transportasi sepanjang 2023 terjadi di Pulau Jawa. Provinsi dengan jumlah kecelakaan terbesar ada di Jawa Timur mencapai 25.000 kejadian. 

Rivan menilai, Jawa Timur memiliki jumlah kecelakaan terbanyak lantaran populasi sepeda motor yang tinggi atau hingga 18 juta unit. Capaian Jawa Timur diikuti Jawa Tengah sejumlah 23.000 kejadian dan Jawa Barat sekitar 10.799 kejadian. 

Rivan mencatat 65% korban kecelakaan adalah laki-laki dan 45% berada di usia produktif atau 15-64 tahun. Di samping itu, sebagian besar atau 30% dari total kecelakaan terjadi pukul 06.00 - 09.00 WIB.

Di sisi lain, Rivan menyampaikan terjadi penurunan volume kecelakaan di DI Jogjakarta sebesar 17%. Menurutnya, penurunan kecelakaan di Kota Gudeg disebabkan penyesuaian aturan lalu lintas, seperti pengaturan jalur cepat dan jalur lambat. 

"Saya kira bagus penanganan pencegahan kecelakaan di Jogja dan di daerah-daerah perlintasannya," ujarnya. 

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...