Keamanan Diragukan, Pengguna WhatsApp Justru Tembus 2 Miliar

Fahmi Ahmad Burhan
13 Februari 2020, 11:25
whatsapp, pengguna whatsapp, pertumbuhan pengguna
PXHERE.COM
Ilustrasi. Whatsapp didirikan 11 tahun lalu dan dijual ke Facebook seharga US$ 19 miliar atau Rp 259 triliun pada 2014.

WhatsApp berhasil meraih pertumbuhan pengguna yang cukup pesat meski sejumlah kalangan termasuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengkritisi keamanannya. Hingga tahun lalu, jumlah penggunanya mencapai 2 miliar, tumbuh dari tahun sebelumnya sebanyak 1,5 miliar pengguna.

Seperti dilansir TechCrunch, WhatsApp menjadi aplikasi kedua yang berhasil meraih jumlah pengguna 2 miliar setelah Facebook pada 2017. Penyedian pesan instan milik Facebook itu menyebut pencapaiannya itu tidak terlepas dari komitmen perusahaan untuk menyediakan enkripsi pesan penggunanya.

"Enkripsi yang kuat bertindak seperti kunci digital yang tidak dapat dipecahkan yang menjaga informasi yang Anda kirim melalui WhatsApp aman, membantu melindungi Anda dari peretas dan penjahat," kata WhatsApp di lamannya seperti dilansir TechCrunch pada Rabu (11/2).

Penerapan enkripsi pesan pengguna WhatsApp merupakan tekanan dari otoritas sejumlah negara seperti India, Australia, dan Amerika Serikat. India kebetulan merupakan pasar terbesar WhatsApp dengan 400 juta pengguna. 

Meski demikian, keamanana WhatsApp tak lepas dari kritik berbagai pihak. Para pejabat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bahkan diminta tidak menggunakan aplikasi tersebut.

(Baca: BI Tegaskan Wechat Pay dan Alipay Wajib Gunakan Rupiah dan QRIS)

Hal itu bermula dari peretasan telepon CEO Amazon Jeff Bezos oleh Arab Saudi. Para ahli PBB mendapat informasi terkait kemungkinan keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dalam dugaan serangan siber ke ponsel Jeff Bezos. 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...