10 Tren Teknologi 2020, Kecerdasan Buatan dan 5G Berkembang Pesat
Lembaga riset global Alibaba DAMO Academy merilis laporan terkait prediksi 10 tren perkembangan teknologi pada 2020. Tren perkembangan teknologi tersebut ditandai dengan terobosan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), komputasi awan atau cloud, blockchain, data intelligence dan 5G.
"Kita hidup di era dengan pertumbuhan teknologi yang pesat, khususnya, generasi baru TI. Ini yang diharapkan dapat mempercepat jalannya ekonomi digital," kata Head of Alibaba DAMO Academy dan President of Alibaba Cloud Intelligence Jeff Zhan pada siaran persnya Minggu (11/1).
Adapun tren perkembangan teknologi tersebut, yakni pertama, teknologi AI akan berkembang dari sebelumnya hanya kecerdasan perseptual menjadi kecerdasan kognitif. Sejauh ini AI telah melampaui batas manusia di bidang kecerdasan
perseptual, seperti munculnya teknologi speech to text, kemampuan memeroses bahasa alami atau natural language processing (NLP), pemahaman video, dan sebagainya.
Pada 2020, AI akan berkembang menjadi bidang kecerdasan kognitif yang membutuhkan pengetahuan eksternal, penalaran logis, atau migrasi domain.
(Baca: Samsung Kenalkan Neon, Avatar Digital yang Bisa Berdialog & Bersimpati)
Kedua, perkembangan teknologi in-memory-computing komputasi AI. Sebelumnya, dalam arsitektur Von Neumann, memori dan prosesor AI terpisah, komputasinya pun membutuhkan data untuk terus bergerak. Kini memori dan prosesor akan menyatu bersama dan komputasi dilakukan di mana data disimpan dengan gerakan data minimal.
Ketiga, penggunaan internet of things atau IoT pada sektor industri akan semakin pesat. Dengan begitu, perusahaan manufaktur dapat merasakan teknologi otomatisasi mesin, logistik di pabrik, dan penjadwalan produksi, sebagai cara untuk merealisasikan model bisnis manufaktur pintar atau consumer to business smart manufacturing.
Keempat, mulai terjadinya kolaborasi skala besar antar mesin. Pengembangan teknologi penginderaan kolaboratif dari IoT dan teknologi komunikasi 5G akan mewujudkan kolaborasi di antara banyak produsen mesin. Mereka akan bekerja sama dan bersaing satu sama lain untuk menyelesaikan targetnya.
Kelima, tren desain modular dalam membantu proses kerja chip lebih mudah dan lebih cepat. Metode desain modular berdasarkan chiplets atau pembuat chip menggunakan metode pengemasan canggih dan memiliki fungsi berbeda secara bersamaan.
(Baca: Elang Hitam, Drone Buatan Indonesia)
Keenam, penggunaan aplikasi blockchain pada tingkat produksi skala besar dan diadopsi secara masal. Di masa depan, sejumlah skenario disiapkan untuk aplikasi blockchain inovatif dengan kolaborasi multi dimensi. Hal ini menyebabkan di berbagai industri dan ekosistem akan muncul penggunaan aplikasi blockchain skala besar.
Ketujuh, bidang komputasi kuantum akan menerima peningkatan investasi yang disertai dengan peningkatan kompetisi. Hal ini akan mendorong percepatan dalam industrialisasi dan pembentukan ekosistem secara bertahap.
Kedelapan, material baru akan merevolusi perangkat semikonduktor. Material baru akan membuat logika baru, penyimpanan, dan perangkat interkoneksi melalui mekanisme fisik baru, mendorong inovasi berkelanjutan di industri semikonduktor.
(Baca: Ahli IT Prediksi Penipuan Lewat Aplikasi & Malware AI Marak pada 2020)
Kesembilan, tren pengembangan adopsi teknologi AI yang dapat melindungi privasi data. Biaya compliance yang diwajibkan oleh undang-undang dan peraturan terbaru tentang perlindungan data terkait transfer data semakin tinggi dari sebelumnya. Akibatnya, terjadi peningkatan minat dalam menggunakan teknologi AI untuk melindungi privasi data.
Kesepuluh, cloud menjadi pusat inovasi teknologi TI. Cloud terus berinovasi dengan teknologi baru, seperti komputasi tanpa server, arsitektur perangkat lunak cloud, desain perangkat lunak terintegrasi, serta operasi otomatis cerdas.
Dalam laporannya itu, Alibaba DAMO Academy juga mendorong agar perusahaan bisa mengembangkan inovasi di berbagai sektor industri. "Membuat teknologi lebih mudah diakses untuk bisnis dan masyarakat pada umumnya," ujar Jeff Zhan.