Para Penyebar Hoaks Covid-19 Raup Rp 361 M dari Iklan Google & Amazon

Fahmi Ahmad Burhan
8 Juli 2020, 19:59
google, amazon, iklan digital, iklan google, pendapatan google
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ilustrasi. Google menyumbang paling banyak iklan pada situs yang menampilkan informasi hoaks terkait Covid-19 yakni mencapai US$ 19 juta.

Riset dari Global Disinformation Index mengungkapkan bahwa perusahaan raksasa teknologi seperti Google dan Amazon 'menyumbang' pendapatan sebesar US$ 25 juta atau Rp 361 miliar kepada situs-situs penyebar hoaks dari bisnis iklan mereka. 

Dikutip dari Bloomberg, platform iklan Google menyumbang paling banyak yakni sebesar US$ 19 juta atau Rp 274 miliar. Sementara Amazon hanya menyumbang 7% atau sekitar US$ 1,7 juta dan perusahaan distributor iklan digital lain OpenX menyumbang 10%. 

Advertisement

Riset GDI menemukan terdapat iklan dari perusahaan-perusahaan raksasa digital itu di 480 situs berbahasa Inggris yang  mempublikasi informasi salah tentang virus corona sepanjang Januari-Juni 2020. Sebagai contoh, salah satu iklan produk kecantikan L'Oreal ditempatkan Amazon pada artikel hoaks terkait chloroquine. GDI juga menemukan iklan produk furnitur Wayfair dan kamera Canon yang ditempatkan berdampingan dengan artikel hoaks. 

(Baca: Facebook, Google dan Twitter Tolak Serahkan Data ke Otoritas Hong Kong)

Co-founder GDI Danny Rogers mengatakan, banyak konten hoaks di platform digital selama pandemi Covid-19. Ini lantaran otoritas kesehatan di semua negara juga masih mempelajari virus ini.

"Perusahaan secara terbuka bicara tentang dedikasi mereka untuk tidak memonetisasi pidato kebencian dan konten berbahaya, terutama di sekitar pandemi, tapi itu tidak sesuai dengan apa yang ada di data kami," katanya dikutip dari Bloomberg pada Rabu (8/7).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement