Gandeng Aparkost, Mamikos Perbanyak Pilihan Sewa Apartemen
Startup layanan pencarian sewa properti, Mamikos berkolaborasi dengan layanan investasi properti Aparkost untuk memaksimalkan pendapatan hunian indekos di masa pandemi Covid-19. Seluruh hunian berada di bawah naungan Aparkost kini masuk ke dalam platform Mamikos untuk dipasarkan.
Co-founder dan CEO Mamikos Maria Regina Anggit mengatakan, pandemi Covid-19 membawa tantangan bagi industri sewa properti seperti hunian kos bisa bertahan dan meningkatkan pendapatan. Salah satunya dengan melakukan kolaborasi.
Menurut dia, klaborasi dengan layanan investasi kos seperti Aparkost memberikan manfaat bagi perusahaan untuk lebih memperluas dan meningkatkan kelengkapan pilihan kos bagi pengguna. "Seluruh hunian kos Aparkost masuk ke dalam daftar sewa di aplikasi Mamikos sehingga para pencari kos leluasa mencari kos idaman dengan mudah dan nyaman," katanya dalam siaran pers pada Kamis (27/8).
Sebaliknya, Aparkost akan mendapatkan kesempatan memperluas pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan hunian. Perusahaan juga menjalin kerja sama dengan dengan berbagai kampus dan akan terus memperbarui informasi potensi sewa kos kepada Aparkost guna meningkatkan ketersian hunian.
Area hunian Aparkost yang masuk ke dalam daftar sewa di platform Mamikos meliputi Depok, Yogyakarta, Jatinangor, Makassar, Surabaya, Bogor, Bandung. Para pengguna dapat menentukan hunian kos yang sesuai dengan preferensinya, seperti memilih lokasi, budget, serta durasi sewa.
Saat ini, Mamikos sudah tersebar lebih dari 140 kota di seluruh Indonesia. Tidak hanya pencarian kos-kosan di area perumahan, Mamikos juga telah mengembangkan kategori apartemen.
Aparkost adalah layanan di bawah naungan PT Ibnu Auf Global Investama atau SSC Investment Corp. Perusahaan menawarkan investasi unit kamar kos baik untuk ditinggali atau disewakan dalam rangka mendapatkan pendapatan pasif bulanan yang dikelola oleh manajemen.
CEO SCC Investment Corp Andi Taufik Yusuf mengatakan, kolaborasinya dengan Mamikos diharapkan dapat memaksimalkan potensi sewa secara profesional melalui pemanfaatan teknologi. "Meningkatkan daya tarik bagi para investor dan juga memudahkan untuk para penyewa dalam mencari hunian kos yang diinginkan," katanya.
Pandemi Covid-19 memukul bisnis perusahaan perintis alias startup secara global. Sejak 11 Maret 2020, terdapat 511 perusahaan yang terpaksa merumahkan karyawannya hingga 67.496 orang.