Induk TikTok Jual Kecerdasan Buatan, Pembelinya Termasuk Startup RI

Fahmi Ahmad Burhan
6 Juli 2021, 09:49
tiktok, byteedance, kecerdasan buatan, artificial intelligence
ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly/ama/dj
Ilustrasi. Layanan kecerdasan BytePlus yang diciptakan induk usaha Tiktok juga menawarkan layanan terjemahan dan teks otomatis berbasis kecerdasan buatan.

Induk TikTok, ByteDance meluncurkan divisi baru yang bernama BytePlus. Divisi baru ini menjual layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang biasa digunakan TikTok untuk merekomendaskan video pendek. Salah satu pelanggan layanan ini merupakan startup Indonesia.

Mengutip The Verge, BytePlus menawarkan pelanggannya layanan akses algoritme rekomendasi menggunakan kecerdasan buatan. Layanan tersebut bertujuan untuk personalisasi di aplikasi dan konsumen pelanggannya. Dengan begitu, pelanggan layanan BytePlus ini bisa menggaet pangsa pasar dengan lebih tepat sasaran.

Advertisement

BytePlus juga menawarkan layanan terjemahan dan teks otomatis berbasis kecerdasan buatan. "Pelanggan juga bisa mendapatkan efek video secara real-time serta alat analisis data," kata BytePlus dikutip dari The Verge kemarin (5/7).

Hingga saat ini, sudah ada beberapa perusahaan yang tercatat sebagai pelanggan layanan BytePlus. Ada perusahaan platform gim yang berbasis di India, GamesApp, aplikasi mode asal Amerika Serikat (AS) Goat, situs perjalanan yang berbasis di Singapura, WeGo, dan startup bidang perniagaan sosial berbasis komunitas (social commerce) asal Indonesia Chilibeli.

Teknologi kecerdasan buatan milik TikTok merupakan resep yang membuatnya begitu populer. Kecerdasan buatan TikTok akan memengaruhi video apa yang direkomendasikan platform kepada penggunanya.  Rekomendasinya didasarkan pada interaksi pengguna termasuk video mana yang disukai, dibagikan, dikomentari, atau dibuat.

Informasi pada video juga akan memengaruhi rekomendasi platform, seperti tagar, pengaturan perangkat, preferensi bahasa, dan pengaturan lokasi.

Selain mengembangkan layanan kecerdasan buatan, perusahaan asal Tiongkok ini juga berencana menambahkan layanan komputasi awan (cloud). Sektor tersebut sudah sangat kompetitif saat ini. Di pasar Tiongkok, pasar cloud juga sudah dikuasai oleh raksasa e-commerce Alibaba.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement