WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Bisa Transfer Obrolan Antar OS
Aplikasi percakapan WhatsApp telah meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mentransfer riwayat obrolan antar sistem operasi (OS). Data dari pengguna yang mengganti ponsel ber-OS Android Google ke OS iOS dari Apple maupun sebaliknya tidak akan hilang.
Mengutip Indian Express, fitur transfer riwayat obrolan itu akan tersedia untuk pengguna Android dan iOS dalam beberapa pekan mendatang. Namun untuk saat ini, baru pengguna WhatsApp di ponsel lipat Samsung Galaxy terbaru sudah mendukung fitur ini.
Samsung telah meluncurkan ponsel lipat, Galaxy Z Fold 3 dan Galaxy Z Flip 3 terbarunya beberapa waktu lalu. WhatsApp juga mencatat bahwa fitur barunya akan berfungsi pada Android 10 atau versi yang lebih tinggi.
Menurut WhatsApp, fitur itu akan mengamankan beberapa data seperti riwayat obrolan, catatan suara, foto, hingga video setelah berganti ponsel yang berbeda OS, baik iOS maupun Android.
"Kami sangat senang untuk pertama kalinya memudahkan orang untuk mentransfer riwayat obrolan WhatsApp mereka dengan aman dari satu sistem operasi ke sistem operasi lainnya," kata Manajer Produk Whatsapp Sandeep Paruchuri dikutip dari Indian Express pada Kamis (12/8).
Untuk menggunakan fitur ini, WhatsApp menghubungkan perangkat lama dan baru mereka melalui kabel USB-C. Ponsel baru kemudian akan meminta pengguna untuk memindai kode QR menggunakan ponsel lamanya dan mengekspor riwayat WhatsApp pengguna. Untuk menyelesaikan transfer, pengguna akan masuk ke WhatsApp di perangkat baru dan mengimpor pesan.
Dalam mengembangkan fitur ini, WhatsApp menggunakan teknologi yang tidak mudah. Pesan di seluruh layanannya dienkripsi ujung ke ujung secara default dan disimpan di perangkat pengguna. Alhasil, pembuatan alat untuk memindahkan riwayat obrolan antara sistem operasi memerlukan pekerjaan tambahan dari WhatsApp. Perusahaan juga membutuhkan kerja sama dengan sistem operasi dan produsen perangkat untuk membangunnya cara yang aman.
WhatsApp juga telah memperkenalkan dua fitur baru pada Juli. Perusahaan pengembang platform percakapan itu menguji coba fitur data cadangan pada pembaruan beta Android 2.21.15.5. Ini memungkinkan pengguna menerapkan enkripsi end to end pada data cadangan yang tersimpan di komputasi awan (cloud) baik iCloud maupun Google Drive.
Fitur lain yang diluncurkan yakni pengguna bisa bebas keluar masuk saat panggilan video grup berlangsung. Pengguna dapat masuk belakangan dalam panggilan video grup.
Anak usaha Facebook ini juga disebut-sebut menyiapkan tujuh fitur anyar, salah satunya, platform bisa diakses di empat perangkat sekaligus.
Fitur lainnya yakni multi device. WhatsApp menguji coba fitur itu dalam versi beta. Tools ini memungkinkan pengguna mengakses akun di perangkat berbeda secara independen. Itu artinya, akun WhatsApp bisa dioperasikan di laptop atau komputer pribadi tanpa harus terkoneksi dengan ponsel. Saat ini, pengguna masih harus menghubungkan akun di gawai, jika ingin mengakses WhatsApp web di laptop.
Selain itu, WhatsApp bakal bisa diakses meski tanpa koneksi internet. "Sekarang Anda dapat menggunakan pengalaman WhatsApp desktop atau web, bahkan ketika ponsel tidak aktif dan terhubung ke internet," kata Head of WhatsApp Will Cathcart dikutip dari Daily Mail, pekan lalu (16/7).
Kemudian, ada fitur mengirim riwayat percakapan dari perangkat berbasis iOS ke Android, dan sebaliknya. Selain itu, mode menghilang. Saat ini, pengguna perlu mengaktifkan fitur ‘menghilang’ secara manual. Tools ini memungkinkan pesan dihapus setelah jangka waktu tertentu.
Selain itu, ada fitur view once yang memungkinkan pengguna berbagi media seperti foto dan video yang dapat dilihat hanya sekali. Dengan demikian, saat Anda mengirim pesan kepada siapa pun, konten itu akan hilang dari obrolan ketika penerima melihatnya. Fitur ini tidak akan aktif secara default.
Terakhir, fitur baca kemudian atau read later. Ini bakal menggantikan fitur Archived Chats yang ada di Android dan iOS.