G20 Pertimbangkan Susun Mekanisme Penetapan Harga Emisi Karbon
Forum 20 negara dengan ekonomi terbesar dunia, G20 menggelar Forum on International Policy Levers for Sustainable Investment di bawah presidensi Indonesia. Forum ini, antara lain membahas mekanisme dan alat penetapan harga emisi yang efektif untuk mendukung transisi ekonomi rendah emisi karbon.
Kementerian Keuangan dalam siaran pers yang dirilis hari ini menjelaskan, forum ini dihadiri oleh 64 delegasi yang berpartisipasi secara luring dan 54 delegasi yang berpartisipasi secara virtual. Forum ini merupakan lanjutan dari agenda G20 Sustainable Finance Working Group (SFWG).
Adapun forum ini bertujuan untuk membahas berbagai kebijakan pendukung yang dapat mendorong pembiayaan dan investasi berkelanjutan untuk mendukung transisi penurunan emisi gas rumah kaca dan mendorong ekonomi yang tahan terhadap perubahan iklim. Kebijakan ini tentu dengan mempertimbangkan keadaan masing- masing negara serta selaras dengan perjanjian Paris.
Menurut Kementerian Keuangan, diskusi terdiri dari empat isu utama, yakni:
- Pertimbangan untuk menyusun mekanisme dan alat penetapan harga emisi efektif yang mendukung transisi kepada ekonomi rendah emisi karbon, dengan presentasi dari Kanada, Uni Eropa, dan Belanda.
- Alat non-harga yang mendukung transisi ke iklim rendah karbon dengan presentasi dari Republik Rakyat Tiongkok, Amerika, dan Korea Selatan.
- Kebijakan untuk pembiayaan transisi energi yang berkelanjutan dan untuk menjembatani kesenjangan dalam pembiayaan teknologi transformatif dengan pembicara dari Argentina, Jerman, dan Indonesia
- Memahami implikasi distributif dari pendukung kebijakan umum yang diarahkan kepada pergerakan pembiayaan transisi dengan presentasi dari Brazil dan Inggris serta pengalaman masing- masing negara.
Selain pemaparan pengalaman negara-negara dan praktik terbaik mereka, beberapa organisasi internasional dan Knowledge Partners dalam forum ini juga menyampaikan pemaparan mengenai isu terkait
Pesan inti dari Forum ini akan dirangkum menjadi sebuah masukan untuk pertemuan 3rd G20 Finance Ministers and Central Bank Governors yang akan diadakan bulan depan di Bali. SFWG juga akan mengambil beberapa pembelajaran utama dari forum ini dalam laporan tahunan 2022.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, presidensi Indonesia dalam forum G20 telah meletakkan transisi negara kepada energi yang lebih hijau dan implementasi transisi ini sebagai prioritas utama. Ia menekankan, strategi untuk transisi energi menjadi kunci utama dari transformasi ekonomi ke arah pembangunan yang berkelanjutan dan kuat.
"Kita harus memastikan bahwa negara-negara dapat terus berkembang selama masa transisi kepada ekonomi rendah karbon yang membutuhkan lebih banyak sektor energi dan ketenagalistrikan yang lebih besar," kata Febrio dalam siaran pers.
Dunia saat ini juga menghadapi tantangan dari efek konflik geopolitik kepada meningkatnya harga energi yang dirasakan di berbagai belahan bumi. Presidensi G20 Indonesia berkomitmen untuk memastikan aksi bersama dan membawakan hasil yang konkrit dalam SFWG untuk mencapai Agenda 2030 untuk tujuan pembangunan berkelanjutan dan kesepakatan Paris.