Luhut Tegaskan RI Tak Perlu Diajari Negara Maju soal Perubahan Iklim

Agustiyanti
11 November 2022, 13:36
Luhut, luhut pandjaitan, perubahan iklim
Katadata/Agustiyanti
Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Maritim Luhut Binsar Padjaitan menegaskan, negara-negara maju tak perlu mengajari Indonesia terkait langkah yang harus dilakukan Indonesia untuk menurunkan emisi karbon dan mengatasi isu perubahan iklim.

Indonesia membutuhkan pendanaan hingga ribuan triliun rupiah untuk mengejar target nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060, antara lain dari negara maju. Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Maritim Luhut Binsar Padjaitan menegaskan, negara-negara maju tak perlu mengajari Indonesia terkait langkah yang harus dilakukan Indonesia untuk menurunkan emisi karbon dan mengatasi isu perubahan iklim.

"Saya selalu bilang kami sangat peduli dan tidak usah diajari soal perubahan lingkungan. Kami puya tanggung jawab terhadap generasi yang akan datang. Pesan ini berkali-kali saya sampaikan kemana-mana," ujar Luhut dalam Konferensi Pers Net Zero Summit di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11). 

Ia memaparkan Indonesia sebenarnya menghasilkan rata-rata emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan negara-negara lain. Rata-rata emisi karbon Indonesia sebanyak 2,3 ton per kapita per tahun, jauh lebih rendah dari Amerika Serikat yang mencapai 14,7 ton per kapita per tahun. Rata-rata emisi karbon yang dihasilkan Indonesia bahkan lebih rendah dari rata-rata dunia sebanyak 4,5 ton per kapita.

Luhut pun menjadikan data emisi karbon yang dihasilkan tersebut sebagai bahan negoisasi dengan negara maju untuk membantu Indonesia dalam upaya transisi energi. Upaya Indonesia menurunkan emisi karbon akan membantu dunia. 

"Saya beri tahu Secretary Yellen (Menkeu Amerika Serikat), tidak adil kalau hrus menurunkan bersama-sama saat ini karena posisi emisi karbon yang berbeda. Kalau mau, kita naikkan dulu lalu turunkan bersama-sama harus dilakukan secara adil," kata Luhut dalam pembukaan Indonesia Net Zero Summit 2022 di Bali, Jumat (11/11).

Ia membuka kemungkinan Amerika Serikat akan menjadi salah satu donor Indonesia untuk membantu proses transisi energi. Hal ini secara pasti, menurut dia, akan diumumkan setelah pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...