Produksi Turun, Setoran Freeport ke Negara Tahun Lalu Anjlok 76%
Setoran penerimaan negara bukan pajak PT Freeport Indonesia pada tahun lalu anjlok 76% dari Rp 4,2 triliun pada 2018 menjadi Rp 1,9 triliun. Akibatnya, realisasi PNBP sumber daya alam nonmigas secara keseluruhan turun dari Rp 37,8 triliun menjadi Rp 33,67 triliun.
Direktur Penerimaan Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Jonson Pakpahan menjelaskan penurunan setoran penerimaan negara dari Freeport terjadi akibat produksi yang turun seiring proses transisi dari tambang terbuka atau open pit menjadi tambang bawah tanah atau underground.
"Freeport menyetorkan PNBP sebesar Rp 4,2 triliun pada 2018, sedangkan tahun lalu Rp 1,9 triliun," ujar Jonson di Jakarta, Selasa (24/2).
(Baca: Freeport Akui Setoran ke Pemprov Papua Turun karena Produksi Anjlok)
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium Orius Petrus Moedak menjelaskan tambang terbuka Grasberg sudah tidak beroperasi sejak tahun lalu, sedangkan operasi tambang bawah tanah belum benar-benar optimal. Inalum kini merupakan induk usaha Freeport.
"Freeport memiliki kontribusi besar kepada kami, 2019 - 2020 ini ada transisi open pit ke underground jadi produksi turun," kata dia.
Ia berharap produksi Freeport pada tahun depan akan kembali normal sehingga mendorong produksi secara. "Tahun depan lebih bagus. Kami berharap produksi Freeport berangsur normal," kata dia.