Tangisan Bos BI & Kapal Nabi Nuh untuk Selamatkan Ekonomi RI

Agatha Olivia Victoria
8 April 2020, 15:10
bank indonesia, krisis ekonomi, kapal nabi nuh, tangisan gubernur bi, pandemi corona, virus corona, covid-19
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku sedih melihat keadaan ekonomi kacau akibat pandemi corona.

Pandemi virus corona menghantam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia. Pemerintah dan regulator sistem keuangan pun harus memutar otak untuk menciptakan kebijakan agar krisis kesehatan ini tak menjalar ke krisis ekonomi dan berujung krisis sosial.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku sedih melihat keadaan ekonomi kacau akibat pandemi corona. Virus mirip influenza ini memukul perekonomian seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Advertisement

"Saya setiap malam nangis dengan kawan-kawan memikirkan pandemi ini," ucap Perry dalam rapat kerja virtual bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu (8/4).

Pembatasan sosial yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran vrus corona berpotensi memangkas pendapatan masyarakat. Apalagi, jika harus diterapkan dalam waktu yang lama. "Bagaimana nasib yang tidak bekerja. Mereka akan makan apa. Saya menangis memikirkan ini," ujarnya.

(Baca: Sri Mulyani Sebut Covid-19 Lebih Kompleks dari Krisis 1998 dan 2008)

Saat ini, berbagai kebijakan dirumuskan pemerintah agar kekhawatiran Perry tak benar-benar terealisasi. Pemerintah telah menyiapkan berbagai bantuan kepada masyarakat. 

Di samping itu, pihaknya bersama dengan, Menteri Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan juga telah menciptakan berbagai kebijakan agar perekonomian tak tumbang. Ia bahkan mengibaratkan kebijakan-kebijakan tersebut ibarat Kapal Nabi Nuh yang berupaya menyelamatkan seluruh warga Indonesia. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement