BI Borong Surat Utang Negara Rp 172 Triliun untuk Perkuat Rupiah

Agatha Olivia Victoria
31 Maret 2020, 17:49
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kiri) dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kanan) memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis (23/1/2020). B
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) meyakini aliran modal asing akan kembali masuk ke Indonesia setelah pandemi corona mereda.

Bank Indonesia tercatat telah membeli surat utang negara mencapai Rp 172,5 triliun sejak awal tahun hingga saat ini guna menstabilkan nilai tukar rupiah.. Dari keseluruhan total tersebut Rp 166,2 triliun merupakan pembelian SBN dari pasar sekunder yang dilepas investor asing.

"Rp 166,2 triliun itu adalah pembelian SBN dari pasar sekunder yang memang dilepas oleh investor asing," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/3).

Pembelian SBN dilakukan sebagai salah satu langkah stabilisasi pasar, terutama nilai tukar rupiah. BI pun memastikan akan terus berada di pasar dan melakukan kebijakan intervensi tiga lapis alias triple intervention jika dibutuhkan.

Kebijakan tersebut terdiri dari intervensi di pasar spot, Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), dan pembelian SBN di pasar sekunder. "Itu triple intervention kami terus berada di pasar untuk melakukan itu," ucap dia.

(Baca: Pemerintah Siapkan Insentif Pajak dan Stimulus KUR Senilai Rp 70,1 T)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...